Pilu Peternak, Harga Telur Melejit Tapi Penghasilan Malah Merugi

Pilu Peternak, Harga Telur Melejit Tapi Penghasilan Malah Merugi

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 11 Jul 2018 09:30 WIB
Sukarman di kandang ternaknya/Foto: Erliana Riady
Blitar - Kenaikan harga pakan ternak ayam menjadi faktor utama harga telur naik. Hampir semua bahan pakan masih impor. Saat dolar naik, otomatis harga pakan import pun ikut naik. Seharusnya, peternak ayam senang. Tapi benarkah demikian?

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Blitar Sukarman mengaku, dengan harga pakan seperti saat ini, sementara kemendag menentukan batas atas harga telur Rp 19.000/kg, dia menanggung kerugian sampai Rp 18 juta per hari.

"Peternak meminta acuan harga telur dari kemendag direvisi. Dari ring bawah di harga Rp 17.000 ring atas Rp 19.000 menjadi ring bawah Rp 19.000 dan ring atas Rp 22.000," kata Sukarman dengan semangat saat ditemui di rumahnya Ponggok, Rabu (11/7/2018).

Permintaan peternak saat ini sangat masuk akal. Apalagi harga telur di pasaran sudah mencapai Rp 28.000/kg. Namun harga di tingkat peternak masih di kisaran Rp 23.000/kg.


Menurut Sukarman, sebenarnya sudah ada beberapa nelayan yang membuat tepung ikan. Namun karena proses pengolahannya tradisional, mutunya pun jauh di bawah tepung ikan impor.

"Semua bahan impor. Kami juga minta dengan sangat, pemerintah menekan pabrikan agar harga pakan lebih stabil," tegasnya.

Selain tepung ikan, jagung juga merupakan bahan yang dominan dipakai sebagai pakan ayam. Terkait komoditas jagung, Sukarman menilai regulasi Kementerian Pertanian harus menyesuaikan kondisi yang ada.

"Mentan melarang impor jagung. Padahal harga lebih murah dan kualitas terjaga. Sementara hasil panen di luar Jawa malah diekspor. Lha kami di sini ini lho butuh banyak dan kontinyu, kok malah diekspor," bebernya dengan emosi.


Kebutuhan jagung peternak ayam Blitar memang tinggi. Komposisi jagung adalah 56% dari pakan ayam. Dengan populasi ayam sebanyak 15 juta, standart kebutuhan jagung untuk pakan adalah 0,12 kg jagung untuk satu ekor ayam.

"Sehari kami butuh 1.800 ton jagung. Saya berharap, pemerintah membuat kebijakan baru. Kalau ada daerah luar Jawa yang panen, entah lewat Bulog atau apa, distribusikan saja jagung itu ke Blitar," pinta Ketua Koperasi Peternak Putera Blitar ini. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.