Harga Telur di Pasaran Melonjak, Ini Kata Peternak di Blitar

Harga Telur di Pasaran Melonjak, Ini Kata Peternak di Blitar

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 11 Jul 2018 08:29 WIB
Peternak ayam di Blitar/Foto: Erliana Riady
Blitar - Harga telur mengalami lonjakan yang cukup tajam. Sejak moment lebaran, harga telur sudah naik Rp 19 ribu/kg di tingkat peternak. Dan hari ini, naik hingga Rp 24 ribu/kg di peternak. Sementara harga di pasaran mencapai Rp 27 ribu/kg.

Informasi yang dihimpun detikcom dari beberapa peternak di Blitar, kenaikan harga pakan menjadi faktor dominan bagi naiknya harga telur.

Kenaikan harga pakan terjadi sejak awal 2018 lalu. Dan semakin naik seiring nilai tukar dolar yang menyentuh Rp 15 ribu.

"Harga pakan naik sekitar Rp 15 ribu/ zak. Awalnya, harga pakan Rp 340.500/zak. Sekarang menjadi Rp 355.500/ zak," kata Suriono, seorang peternak ayam petelur di Desa Sumberasri, Nglegok, Rabu (11/7/2018).


Pengakuan senada juga disampaikan Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Blitar Sukarman. Menurutnya, kenaikan harga pakan jika dikonversi dengan produktivitas ayam, maka harga telur mengalami kenaikan sebesar Rp 300/kg.

"Hitungannya begini, per 1.000 ekor ayam itu butuh 120 kg pakan. Ini harga pakan naik sekitar Rp 100. Jadi kebutuhan pakan per hari itu sekitar Rp 12.000. Sementara ayam per periode itu bisa bertelur 42. Jadi ngitungnya Rp 12.000 dibagi 42 dapatnya kenaikan harga telur itu Rp 300/kg," jelasnya.

Terkait beredarnya kabar ayam afkiran, menurut Sukarman, tidak banyak pengaruhnya pada kenaikan harga telur.

"Kalau di Blitar tidak pengaruh itu. Afkiran itu kan rutin kami lakukan kalau umur ayam sudah 20-24 bulan. Kalau sekarang, karena ayam yang baru masuk belum produksi maksimal memang iya. Tapi pengaruhnya tidak banyak pada naiknya harga telur," imbuhnya.


Sementara faktor lain yang membuat harga telur naik, kata Sukarman, adanya peningkatan konsumsi telur di kalangan masyarakat ekonomi bawah.

"Program bantuan pangan non tunai, sekarang kan berupa beras dan telur. Satu keluarga dapat 10 telur, padahal Blitar saja ada 70 ribu keluarga penerima bantuan. Itu masih Blitar, belum daerah sekitar. Seperti Kediri, Tulungagung sampai Madiun ambilnya semua dari Blitar," paparnya.

Kenaikan permintaan saat ini, lanjut dia, belum diimbangi kenaikan jumlah produksi telur peternak Blitar. Sementara, Blitar merupakan wilayah penyuplai telur terbesar di Indonesia.

"Bisa dikatakan, harga telur tergantung peternak Blitar memang. Kami masih bisa produksi itu 450 sampai 600 ton per hari. Tapi distribusinya mulai dari Papua, NTB, Kalimantan dan Sulawesi," akunya.

Adanya kerjasama menyuplai telur untuk DKI Jakarta, menurut Sukarman bukan alasan yang membuat peternak menaikkan harga telurnya.

"Sebelum ada kerjasama dengan Jakarta, kami sudah menyesuaikan dengan kenaikan harga pakan. Telur di pasaran sudah di atas Rp 20 ribu/ kg sebelum kami kerjasama dengan Jakarta. Kalau sekarang naik lagi, semata harga pakan memang naik lagi. Itu kondisi yang sebenarnya," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.