Mediasi, Pelaksana Tol Pasuruan-Grati Sepakati Tuntutan Warga

Mediasi, Pelaksana Tol Pasuruan-Grati Sepakati Tuntutan Warga

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 10 Jul 2018 12:39 WIB
Mediasi warga dan pelaksana Tol Pasuruan-Grati/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Pelaksana Tom Gempol-Pasuruan IIIa akhirnya menemui warga yang sempat memblokir jalan dan berorasi di depan Kantor Kelurahan Tembok Rejo. Warga yang memprotes jalan rusak dan berdebu akhirnya ditemui pihak PT Wijaya Karya (Wika).

"Kami tak minta apa-apa, cuman tolong perhatikan kepentingan kami. Jalan itu sudah rusak sejak 7 bulan karena dilewati truk besar yang tidak sesuai kelas jalan setiap hari. Selain menyebabkan beberapa bangunan di tepi jalan rusak, debunya juga merugikan warga," kata Wahyu Fahmi, korlap aksi di kantor kelurahan, Selasa (10/7/2018).

Fahmi mengatakan, akibat debu banyak warga sesak nafas hingga sakit mata. Para pedagang yang biasa mencari nafkah di tepi jalan juga tak bisa lagi berjualan, karena tak laku akibat dagangan terkena debu. Menurut Fahmi, warga juga tiap hari harus mengeluarkan biaya untuk membersihkan debu di rumah-rumah.

"Itu semua kan kerugian warga, tolong itu semua diganti, harus ada kompensasi. Warga yang sakit akibat debu harus diobati," tandasnya.

Selain itu, jelas Fahmi, warga juga menuntut jalan yang rusak segera diperbaiki dan disiram setiap hari.

"Pernah ditambal tapi rusak lagi, berdebu lagi. Kami minta segera diperbaiki dan sementara ini disiram 10 kali sehari," tandasnya.

Mediasi antara warga dan pihak pelaksana tol difasilitasi pihak kelurahan. Mediasi tersebut juga dijaga polisi dan TNI.

Sementara Humas PT Wika Ferry Budi Santoso yang menemui warga mengatakan pihaknya berjanji memenuhi tuntutan warga.


"Penyiraman mintanya 10 kali sehari akan kita maksimalkan dari 4 kali. Kesehatan, sebenarnya kita punya CSR kesehatan, karena warga mintanya dilakukan di kantor kelurahan, kami akan lakukan tadi warga maunya didaftar dulu (warga yang butuh perawatan medis akibat jalan rusak dan berdebu)," kata Ferry.

Dia mengatakan pihaknya juga bersedia segera melakukan penambalan jalan. "Memang kita akui truk kita lewat sini. Tapi kendaraan lain kan juga lewat. Tapi kita juga peduli, kalau itu kesalahan kita ya kita perbaiki. Sebelumnya kita kita sudah disuruh bantu material oleh Bina Marga (Kota Pasuruan) ya sudah bantu," terang Ferry.

Ia menegaskan jika warga dan pemerintah kota ingin jalan ditambal secepatnya, maka pihaknya akan segera bekerja.

"Kalau maunya kita tambal ya kita tambal dulu, besok kalau mau ya kita tambal. Truk nggak akan lewat dulu. Kita akan lewat main road, nggak masalah. Selama ini kita akan ajak Bina Marga, maunya Bina Marga kapan ayo, kan mereka yang punya kewenangan jalan. Warga juga bisa membantu," tandasnya.

Terkait kompensasi kerugian akibat debu di rumah dan dagangan warga, pihak Wika juga berjanji akan mengganti. Setelah mendengar janji pelaksana proyek tol, ratusan warga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak ini membubarkan diri dengan tertib. Meski demikian mereka tetap memberi batas waktu.

"Kalau tak ditepati kami akan turun jalan lagi," tandas Wahyu Fahmi, Korlap Aksi sembari meminta warga membubarkan diri.

Aksi warga Kelurahan Tembok Rejo Kota Pasuruan dan sejumlah warga desa lainnya yang terdampak kerusakan dan debu jalan ini berlangsung sejak pukul 07.30 WIB. Sebelumnya mereka memblokir jalan dengan membakar ban bekas, batu dan kayu. Mereka juga sempat berorasi di depan kantor kelurahan hingga pihak pelaksana proyek tol menemuinya. (fat/fat)
Berita Terkait