"Bukan bertujuan untuk melukai, tapi sekadar menakut-nakuti. Itu kesimpulan kami," kata Kapolsek Yosowilangun Iptu Suhari saat dihubungi, Rabu (4/7/2018).
Kesimpulan itu berdasar fakta dari hasil olah TKP yang dilakukan polisi. Sasaran pelemparan bondet adalah tembok bagian depan rumah, bukan langsung mengarah ke sasaran.
"Kalau tujuannya melukai, pasti bondet dilempar ke jendela kamar korban. Apalagi kamar tempat korban tidur ada di bagian depan. Jadi pelaku ini memang sengaja hanya ingin menakut-nakuti saja," terang Suhari.
Pada saat kejadian, lanjut Suhari, di rumah itu ada tiga orang, yakni H. Sareh bersama istri dan seorang anaknya. Mereka tidur di dua kamar yang semuanya berada di bagian depan.
"Haji Sareh bersama istrinya tidur di satu kamar, kemudian satu anaknya di kamar lain. Dua kamar itu ada di bagian depan, berdekatan dengan ruang tamu," jelas Suhari.
Mengenai motif atau yang melatarbelakangi aksi pelemparan bondet, Suhari mengaku masih belum bisa memastikan. Sebab pelakunya belum tertangkap.
"Bisa persoalan Pilbup karena korban merupakan timses, bisa juga karena persoalan lain. Akan terungkap kalau pelakunya sudah tertangkap," tandasnya.
Rumah H. Sareh dilempar bondet orang tak dikenal, Selasa (3/7) dini hari. Akibat lemparan bondet yang mengenai tembok bagian depan rumah itu, kaca jendela hancur, dan bagian tembok yang terkena bondet mengelupas. (iwd/iwd)