Eksekutif General Manager Bandara Banyuwangi mengatakan, pembersihan runway ini dilakukan apabila sewaktu-waktu bandara dibuka untuk penerbangan. Sebab ada satu maskapai yang sampai saat ini belum membatalkan penerbangan. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan air ke runway.
"Sampai sore ini, hanya NAM Air rute Jakarta-Banyuwangi sore yang belum membatalkan penerbangan. Kami masih tunggu hingga nanti sore," ujarnya kepada detikcom, Selasa (3/7/2018).
Abu imbas erupsi Gunung Agung, kata Anton, mulai dirasakan pukul 01.00 WIB. Setelah itu, melakukan observasi dan Angkasa Pura II langsung melaporkan hal tersebut ke otoritas bandara Surabaya.
Hasilnya, muncul Notam penutupan bandara pukul 03.40 hingga 09.00 WIB. Ternyata, hingga pukul 08.25 WIB, abu vulkanik masih terasa di landasan pacu bandara.
"Akhirnya muncul Notam penutupan kedua hingga pukul 15.00 WIB. Akibat penutupan ini, seluruh maskapai yang melayani rute ke Banyuwangi langsung membatalkan penerbangan," pungkasnya.
Sebanyak 1.089 penumpang tujuan Jakarta dan Surabaya gagal terbang dari Bandara Banyuwangi. Ini imbas dari penutupan bandara, akibat abu dari erupsi Gunung Agung.
Executif General Manager Angkasa Pura (AP) II Bandara Banyuwangi Anton Marthalius menjelaskan, sebanyak 16 rute penerbangan terpaksa dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung. Menurutnya, rute penerbangan itu mulai dari Surabaya-Banyuwangi dan Jakarta - Banyuwangi PP. (iwd/iwd)