Erupsi Gunung Agung, 1.089 Penumpang Gagal Terbang dari Banyuwangi

Erupsi Gunung Agung, 1.089 Penumpang Gagal Terbang dari Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 13:01 WIB
Penumpang di Bandara Banyuwangi yang gagal terbang (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Sebanyak 1.089 penumpang tujuan Jakarta dan Surabaya gagal terbang dari Bandara Banyuwangi. Ini imbas dari penutupan bandara akibat abu dari erupsi Gunung Agung.

Executive General Manager Angkasa Pura (AP) II Bandara Banyuwangi Anton Marthalius menjelaskan sebanyak 16 rute penerbangan terpaksa dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung. Menurutnya, rute penerbangan itu mulai dari Surabaya-Banyuwangi dan Jakarta - Banyuwangi PP.

"Tujuan ada 2. Jakarta dan Surabaya. Setiap hari ada 8 penerbangan PP, oleh Garuda Indonesia, Citilink, NAM Air dan Wings Air. Semuanya dibatalkan terbang akibat erupsi Gunung Agung," ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/7/2018).


Akibat pembatalan penerbangan ini, tambah Anton, sebanyak 1.000 lebih penumpang tidak bisa terbang. "Total sekitar 1.089 penumpang yang batal terbang," tambahnya.

Menurutnya, rata-rata per hari penumpang yang datang dan terbang dari Banyuwangi mencapai 1.200 orang. Bagi yang gagal terbang, dilakukan layanan pengembalian tiket hingga pembelian ulang.

"Kami harap paparan abu vulkanik Gunung Agung segera mereda. Sehingga, penerbangan dari Banyuwangi dan sebaliknya bisa kembali normal," tambahnya.


Berikut penerbangan yang dibatalkan:

Banyuwangi-Jakarta
NAM Air: 08.55-09.55
Citilink: 15.45-17.30
Citilink: 09.15-10.55
Garuda: 12.40-14.20

Jakarta-Banyuwangi
NAM Air: 06.05-07.45
Citilink: 05.25-07.15
Citilink: 12.00-13.40
Garuda: 10.20-12.00

Banyuwangi-Surabaya
Garuda: 07.30-08.20
Garuda: 13.15-14.15
Wings Air: 13.15-14:05

Surabaya-Banyuwangi
Wings Air: 12.00-12.50
Garuda: 05.55-07.00
Garuda: 11.45-12.45 (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.