Modus pelaku yang kerap berpakaian dinas TNI ini sering membawa mobil Avanza warna silver nopol S 1850 NG dan di tengah jalan menghentikan sopir truk. Pelaku meminta uang dengan dalih uang keamanan.
"TNI gadungan yang selama ini meresahkan institusi TNI AD seringkali melakukan pemalakan dan penipuan dengan alasan distribusi keamanan," kata Kapten Inf Khoiri Pasi Intel Kodim 0816 Sidoarjo, saat dihubungi, Jumat (29/6/2018).
Dia menambahkan selama ini pihaknya sering mendapat laporan dan keluhan sopir truk yang melintas di sepanjang jalan Waru-Sidoarjo hingga Tarik ke Mojokerto, jika sering dipalak pelaku.
Dan terakhir, jelas dia, Kamis (28/6) sekitar pukul 09.45 WIB, di depan Mess PT Pakerin Desa Ngimbangan, Mojokerto, tersangka yang berpakaian loreng minta uang keamanan ke sopir truk.
"Pada saat pelaku menjalankan aksinya dan meminta uang Rp 100 ribu dan menghajar sopir, kemudian dikejar anggota Koramil dan Polsek Pungging. Pelaku lari menggunakan mobil Avanza ke arah Prambon," tambahnya.
Setelah dilakukan pengejaran dibantu anggota Koramil Prambon, sekitar pukul 11.45 WIB pelaku berhasil ditangkap. Setelah diinterogasi, pelaku mengaku pecatan TNI AD tahun 2012 dari kesatuan Arhanudse 8 Gedangan Sidoarjo.
"Saat ini pelaku dan barang bukti diserahkan ke Mapolsekta Prambon, guna penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Sementara Kapolsek Prambon AKP Isharyata membenarkan ada pelaku pemalakan ditangkap. Saat ini barang bukti yang diamankan di Polsek Prambon, mobil Avanza Silver Nopol S 1850 NG beserta 4 plat palsu ditemukan di dalam mobil. 4 Plat palsu itu nopol (S 1536 SD) (AG 1907 VK)-diubah bulan dan tahun (S 1536 SD) (AG 1907) dan 1 stel seragam PDL loreng dan uang Rp 100 ribu.
"Kemarin Polsek Prambon menyerahkan proses hukumnya ke Polres Mojokerto. Karena TKP wilayah Hukum Mojokerto," tandas kapolsek. (fat/fat)











































