Menurut Risma, pengamanan kota setelah libur lebaran difokuskan di tingkat kelurahan. "Pasca ini kami lebih intens termasuk penggunaan Sipandu (Sistem Informasi Pantuan Penduduk)," kata Risma di rumah dinas Wali Kota, Rabu (20/6/2018).
Termasuk menyiapkan software baru untuk melakukan pendataan orang baru atau warga baru masuk Kota Surabaya. "Selain kita pantau kedatangan. Kita yustisi juga sehingga mengetahui pasti berapa orang yang masuk dan baru," ungkapnya.
Risma juga menegaskan pihaknya telah meningkatkan pengamanan kota sebagai antisipasi aksi teroris. "Sebelum dan sesudah lebaran, keamanan kami lebih ketat karena tidak ingin kecolongan lagi," tambahnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengimbau warga tidak memaksakan membawa saudara dan keluarga jika tidak mempunyai pekerjaan tetap serta keahlian.
"Kami tidak akan pernah menolak warga lain masuk dan kerja. Tapi kalau tidak ada penjamin dan punya pekerjaan akan kami pulangkan," pungkas Risma. (ze/iwd)











































