Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Putut Mahendra Data mengatakan kekeringan di wilayahnya telah terjadi di Desa Basuki Kecamatan Panggul, Desa Bogoran, dan Desa Timahan Kecamatan Kampak.
"Awalnya memang hanya satu desa yakni Besuki, tapi kemudian ada tambahan dua desa yang minta bantuan air bersih. Begitu ada permintaan resmi dan sudah dicek maka akan langsung dikirim," kata Putut Mahendra, Rabu (14/6/2018).
Menurutnya permintaan bantuan air tersebut dikakukan karena kondisi sumber air yang ada di sekitar perkampungan warga telah menyusut atau bahkan mengering, sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto membenarkan kondisi kekeringan di wilayahnya, hal ini telah diantisipasi jauh hari oleh tim tanggap darurat, dengan menyiapkan armada maupun anggaran untuk membantu warga yang terdampak kekeringan.
Dari analisa yang dilakukan BPBD Trenggalek, jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan mencapai 43 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Desa-desa terebut rata-rata berada di kawasan pegunungan tandus.
"Hampir semua kecamatan di Trenggalek ini berpotensi kekeringan, makanya kami jauh-jauh hari sudah mulai mempersiapkan diri, mulai dari sarana prasarana hingga anggaran," jelasnya.
Joko mengaku telah menyiapkan lima unit armada tangki yang digunakan untuk memasok air bersih. Sedangkan anggaran pengadaan air telah disiapkan dari dana siap pakai dari APBD Trenggalek dan Bantuan Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini