Ada Al Quran Berumur 150 Tahun di Antara Koleksi Agus Sulton

Ada Al Quran Berumur 150 Tahun di Antara Koleksi Agus Sulton

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 16:06 WIB
Al Quran berusia 150 tahun koleksi Agus Sulton. (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang - Di antara sekian banyak koleksi kitab dan manuskrip kuno milik Agus Sulton (32), ada satu yang menarik perhatian. Koleksi itu adalah Al Quran berusia sekitar 150 tahun.

Kitab suci umat Islam ini didapatkan Agus dari seseorang yang tinggal di kawasan Badas, Kediri.

"Namanya Pak Aswari, sudah almarhum mas. Dia ini guru, tapi juga keturunan pesantren," ungkapnya kepada detikcom, Rabu (6/6/2018).


Agus tak begitu ingat kapan Al Quran itu diberikan kepadanya. Ia hanya menyebutkan pada kisaran tahun 2010-2011.

"Warisan dari kakeknya, ya itu kakeknya dulu pengikutnya Pangeran Diponegoro yang lari ke Kediri," jelasnya.


Ada Al Quran Berumur 150 Tahun di Antara Koleksi Agus SultonFoto: Enggran Eko Budianto

Dijelaskan staf pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy), Jombang ini, Al Quran tersebut ditulis tangan menggunakan tinta Belendok di atas kertas Daluwang. Tinta tersebut dibuat dari rebusan abu yang dicampur dengan air dari inti pohon pisang.

Ketika ditanya berapa usianya, Agus menjawab kitab suci itu diperkirakan berusia 150 tahun. "Umur Al Quran ini sekitar 150 tahun. Ini dihitung berdasarkan kakeknya kan punya pondok sekitar tahun 1850," ungkap pria yang kini menempuh pendidikan doktoral jurusan Sosiologi Politik di Universitas Brawijaya, Malang ini.

Namun Agus mengungkapkan Al Quran itu hanya berisi 15 juz saja. Sedangkan untuk ukurannya, Agus mengira-ngira Al Quran tersebut seukuran kertas A4 dengan ketebalan 1 rim atau 500 lembar kertas.

Agus mengisahkan saat diberikan, kondisi Al Quran itu sudah berdebu dan dipenuhi serangga pemakan kertas. "Saat itu ya numpuk di rak bersama manuskrip dan kitab lain. Yang lain malah udah bolong-bolong dan sebagian ada yang dibakar," imbuhnya.


Oleh sang pemberi, Agus diminta merawat Al Quran tersebut karena tak ada yang bisa melakukannya lagi di rumahnya.

Untuk menentukan umur kitab kuno, Agus mengaku mempunyai beberapa cara khusus. Salah satunya dengan mencari Kolofon, yakni bagian yang mencantumkan tahun penyalinan naskah dan identitas penyalinnya. Kolofon biasanya tertera pada bagian awal atau akhir kitab kuno.

"Tetapi Kolofon kerap tak tercantum di manuskrip. Maka kami memakai watermark, itu kami berpedoman pada buku Watermark in Paper," tandasnya. (lll/lll)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.