Dari angka itu rinciannya, sebanyak 8 kasus terjadi di wilayah Polres Blitar. Dan tiga kasus di wilayah hukum Polres Blitar Kota.
Namun dari 11 kasus gantung diri yang terjadi, didominasi korban yang berusia di atas 60 tahun.
"Yang terjadi di wilayah hukum Polres Blitar, dari 8 itu 6 usianya di atas 60 tahun. Satu usia 21 tahun dan satu usia 15 tahun. 7 Pria, hanya satu yang wanita," jelas Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha pada detikcom di mapolres, Rabu (6/6/2018)
Sedangkan yang terjadi di kota, masing-masing berusia 82 tahun, 29 dan terakhir pelajar baru lulus SMP berusia 16 tahun.
"Motif mereka nekat gantung diri, terbanyak karena sakit yang tak kunjung sembuh. Kalau yang faktor ekonomi hanya satu. Dan pelajar lulus SMP yang depresi kemarin itu," ungkap kapolres.
Fakta yang sama juga terjadi di Kota Blitar. Faktor sakit tak kunjung sembuh dan ekonomi menjadi pemicu mereka melakukan aksi gantung diri.
"Ini masalah kita bersama. Saya kira peran yang paling kuat disini adalah keluarga dan para tokoh masyarakat untuk selalu menanamkan rasa sosial di keluarga. Apalagi bertepatan bulan puasa Ramadan. Sifat peduli dan open pada lingkungan harus lebih tinggi. Komunikasi dalam kelurga sangat di butuhkan. Juga perlu dorongan dari pemerintah melalui dinas dinas terkait. Seperti dinas sosial, dinas kepemudaan, dinas kesehatan," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini