Latber, Ngabuburit ala Pecinta Burung Berkicau di Jember

Latber, Ngabuburit ala Pecinta Burung Berkicau di Jember

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 05 Jun 2018 15:16 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Hobi adalah salah satu cara jitu untuk mengisi waktu menunggu beduk Maghrib. Seperti yang dilakukan komunitas pecinta burung berkicau di Jember ini. Sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba, mereka menggelar latihan bersama (latber) burung berkicau peliharaan mereka.

"Istilah kerennya ngabuburit. Bagi kami, ngabuburit yang paling asyik adalah mendengar kicauan burung. Makanya kita lakukan latber ini sambil menunggu buka puasa," kata ketua komunitas pecinta burung berkicau Gempa Kicau Mania (GKM) Jember, Iwan, Selasa (5/6/2018).

Dalam latber hari ini, tak kurang seribu pecinta burung berkicau ikut bergabung dengan Iwan. Masing-masing membawa burung berkicau peliharaannya untuk diikutkan dalam latber yang berlangsung di sebuah tanah lapang di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung ini.


Agar lebih meriah, panitia juga melakukan penjurian untuk menilai burung mana yang suaranya paling bagus, lengkap dengan hadiahnya.

"Memang ada uang pendaftarannya, antara Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu, tergantung jenis burungnya. Sekadar penyemangat aja agar lebih meriah. Toh uangnya juga untuk operasional dan hadiah," lanjut Iwan.

Dari pantauan detikcom, setidaknya ada beberapa jenis burung yang ambil bagian dalam latber ini, di antaranya Love Bird, Murray, Cucak Ijo, Kacer dan jenis lainnya.

"Untuk hari ini yang ikut sekitar seribu peserta. Burungnya macam-macam, ada Love Bird, Cucak Ijo, Kacer, Murray dan lainnya," tambahnya.


Karena diikuti banyak pecinta burung berkicau, acara ini pun dimulai siang hari hingga menjelang Maghrib. "Itu juara pertama. Kita ada 10 juara untuk masing-masing jenis burung yang diikutkan latber. Ya sekadar penyemangat saja," tandas Iwan.

Menariknya, menurut Iwan, hadiah bukanlah tujuan utama melainkan tersambungnya tali silaturahmi sesama pecinta burung berkicau di Jember.

"Karena dalam latber ini kita juga bisa berbagi ilmu dan pengalaman, misal bagaimana cara memelihara burung yang baik, terus kita juga bisa sosialisasi burung-burung apa saja yang dilindungi undang-undang dan tidak boleh dipelihara," terang Iwan.


Iwan pun memastikan latber dilakukan hanya di hari libur agar tidak mengganggu keseharian.

"Biasanya memang hari Minggu. Kalau di luar bulan puasa biasanya dimulai pagi sampai siang. Nah, pada bulan Ramadan ini kita laksanakan siang sampai sore menjelang azan Maghrib, sambil menunggu buka puasa," ungkap Iwan.

Pada akhir acara, panitia juga membagi-bagikan takjil kepada peserta untuk berbuka puasa. "Intinya yang paling penting adalah keakrabannya dapat, ibadahnya juga dapat, dan bisa berbagi ilmu dan pengalaman," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.