Kiai dan Bu Nyai se-Jatim Fardhu Ain Pilih Khofifah-Emil

Pilgub Jatim 2018

Kiai dan Bu Nyai se-Jatim Fardhu Ain Pilih Khofifah-Emil

Zaenal Effendi - detikNews
Minggu, 03 Jun 2018 22:43 WIB
Foto: istimewa
Pasuruan - Ratusan masyayikh (kiai-kiai) dan bu nyai se-Jawa Timur berkumpul dalam kegiatan Halaqoh Ulama Jawa Timur di Pacet. Mereka merumuskan seruan dan fatwa Fardhu Ain dalam Memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

Sejumlah kiai yang tampak hadir adalah Kiai Asep Syaifuddin Chalim, Kiai Fauroq Alawy, Pengasuh Pondok Pesantren At-Taroqi, Kiai Abdullah Syaukat Syiradj, Habib Jakfar, Kiai Suyuti Banyuwangi, Kiai Bahar, dan sejumlah kiai berpengaruh lain di Jawa Timur.

Kiai Asep, selaku pengagas acara dan anggota Tim 9 Khofifah Emil, mengatakan kegiatan seruan dan fatwa fardhu ain dalam memilih paslon nomor satu itu dilakukan untuk meluaskan efektivitas jangkauan seruan dan fatwa fardhu ain masyayikh yang sudah lebih dulu dibuat kiai Se-Madura.

Tepatnya fatwa dan seruan No: 1/SFMM/V/2018 tanggal 15 Mei 2018 yang dilakukan di Karongan, Sampang, Madura.


"Alasannya masyarakat Jawa Timur adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan amanat kemerdekaan. Yaitu terwujudnya kehidupan yang maju, adil dan makmur," kata Kiai Asep

Khofifah-Emil dinilai memenuhi persyaratan untuk mewujudkan Jawa Timur yang maju, adil, makmur, dan akan bisa menerapkan gagasan wawasan dan perencanaannya.

"Bu Khofifah dan Pak Emil jauh lebih baik dari paslon lain. Berdasarkan refefensi rekam jejak, Bu Khofifah dua kali jadi menteri, menteri terbaik kabinet Jokowi, dan begitu juga pak Emil. Serta juga yang jadi acuan dalam dua kali debat publik, paslon nomor satu menang telak dibandingkan lawannya," kata Kiai Asep.

Tidak hanya itu, alasan mengeluarkan seruan dan fatwa fardu ain memilih Khofifah Emil juga ditinjau dari segi agama. Sebagimana dikatakan oleh Kiai Suyuti asal Banyuwangi, bahwa ada hukumnya jika ada calon yang lebih baik namun justru memilih pemimpin yang lain.

"Ada hadist yang mengatakan barang siapa yang memilih pemimpin diantara yang dipimpinnya adalah orang muslim yang dia tahu bahwa ada orang lain yang tidak dua pilih lebih baik dari yang dipilih maka sungguh dua berkhianat pada Allah dan Rasulnya," ucap kiai Suyuti.

Kiai Suyuti juga mengtakan selain memiliki pengalaman yang baik, Khofifah juga memiliki pengetahuan agama baik Quran dan hadist yang lebih unggul.


Seluruh kiai yang hadir dalam forum tersebut menandatangani seruan dan fatwa fardhu ain tersebut. Yang kemudian akan diperbanyak untuk disebar ke seluruh warga masyarakat Jawa Timur dan pesantren-pesantren.

Sementara itu Khofifah menyambut baik adanya dukungan berupa fatwa fardu ain ini. "Alhamdulilah ini berawal dari pertemuan kiai se-Madura, Mei lalu yang mereka menyiapkan format dalam bentuk fatwa untuk memilih Khofifah-Emil. Lalu mereka komunikas ke Kiai Asep supaya bisa diluaskan agar bisa menjangkau kiai se-Jatim," kata Khofifah.

Ia tahu bahwa mengumpulkan kiai di bulan Ramadan tidak semudah yang dibayangkan. Namun ia bersyukur hari ini semua kabupaten kota diwakili oleh kiai maupun bu nyai. Yang setuju dengan fatwa serta nantinya bisa berperan langsung untuk menyebarkan fatwa tersebut.

"Dan di sini juga hadir bu nyai pengasuh pesantren. Mereka ini juga signifikan lho. Jadi semoga semua ikhtiar ini bisa menjadi penguat mengantarkan kemenangan Khofifah Emil," kata Khofifah. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.