"Terima kasih sudah dikunjungi. Ini kepala saya ada 13 jahitan serta dada dan leher saya masih diperban. Ini terkena sepihan bom," kata Iswadi saat ditemui di rumahnya di Ngagel Mulyo 12, Senin (21/5/2018).
Iswadi mengatakan saat peristiwa berlangsung, ia dan cucunya hendak mengikuti misa kedua. Cucu Iswadi, Theresia Dwi Cahya (12), juga turut menjadi korban bom. Iswadi dan cucunya segera dibawa ke Rumah Sakit Premiere Surabaya.
Saat ini, kata Iswadi, kondisinya mulai membaik. "Terima kasih sudah didatangi. Saya sudah sehat. Agak keras ya kalau bicara, telinga saya nggak kedengaran karena dampak dari bom kemarin," ujar pria 83 tahun itu sembari tertawa.
"Kami memberikan santunan kepada 10 korban bom di Surabaya. Ada empat korban yang meninggal dan enam masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun di rumah," ujar Arif An, salah satu perwakilan lembaga amal.
Selain meringankan beban, kata Arif An, bantuan yang ditujukan kepada para korban maupun keluarga korban bom bertujuan agar tetap diberi kekuatan dan ketabahan.
"Ini bagian dari upaya kami untuk menjaga persaudaraan, persatuan dan kedamaian, khususnya di kota kita tercinta Surabaya," tandas Arif An. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini