"Mereka terkait JAD," kata Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono saat dihubungi detikcom, Jumat (18/5/2018).
Sutrisno (52) dan anak pertamanya Lutfi Teguh Oktavianto (27) diringkus di rumahnya, Dusun Betro Barat RT 2 RW 3, Desa Betro, Kemlagi, Kamis (17/5) sekitar pukul 15.30 WIB.
Sigit menjelaskan, dalam kelompok JAD Mojokerto, Lutfi merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh. Menurut dia, bapak satu anak itu dituakan di dalam kelompoknya.
"Kalau di Mojokerto, Lutfi termasuk yang dituakan, dia punya jabatan, tapi jabatannya apa, kita tunggu hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Sementara sosok Sutrisno, menurut Sigit, justru bukan tokoh berpengaruh di JAD Mojokerto.
"Kalau bapaknya justru sudah tidak (dituakan). Karena dia lebih senior ya, jadi punya kewibawaan," terangnya.
Tahun 2011 silam, Sutrisno disebut bergabung dengan kelompok radikal Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Warga pun membubarkan paksa pengajian yang dia pimpin kala itu.
Namun, Sigit enggan menjabarkan sejak kapan Sutrisno beralih dari JAT ke JAD. "Tak bisa secara detil saya ngasih tahu karena rekan-rekan Densus yang lebih paham," tandasnya.
Pasca penangkapan, polisi menyita 28 buku terkait ajaran jihad dari rumah Sutrisno. Polisi juga menjemput istri Sutrisno dan Lutfi untuk dimintai keterangan di Mapolsek Gedeg. Kedua wanita bercadar itu sudah dibebaskan. (fat/fat)