Saat melakukan peninjauan lapangan di agen dan pangkalan elpiji di Tulungagung, Officer Komunikasi dan CSR Pertamina Jatim Bali Nusra Edi Mangun mengatakan penambahan pasokan di Tulungagung tersebut dilakukan sejak awal Mei lalu.
Pasokan elpiji sebelumnya adalah sebanyak 35.840 tabung/hari, kini ditambah menjadi 39.200 tabung/hari atau naik 9 persen.
"Tanggal 10 Mei, penyaluran ditambah sebanyak 44.240 tabung atau 125 persen lebih besar dari penyaluran harian. Hal ini dilakukan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadan, karena biasanya ada peningkatan konsumsi di masyarakat," ujar Edi kepada wartawan, Jumat (11/05/2018).
Penambahan pasokan elpiji 3 kg atau elpiji melon itu tidak hanya dilakukan di Tulungagung, namun juga di Kabupaten dan Kota Blitar. Dari yang semula 34.000 tabung/hari ditambah 20.700 tabung/hari atau mencapai 50 persen.
"Kami tadi ke agen Manggala Jaya dan saya tanya di sana melakukan proses distribusi seperti biasa, bahkan ketika ada penambahan kemarin mereka juga ikut menambah pasokan ke pangkalan," ujar Edi.
Disinggung kelangkaan elpiji subsidi di tingkat pengecer, Edi mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya, karena wewenang pengawasan Pertamina hanya sampai tingkat pangkalan. Namun pihaknya menduga ada ulah spekulan yang sengaja memanfaatkan momen jelang Ramadan.
"Kalau di bawahnya diawasi oleh tim terpadu seperti polisi dan sebagainya, nah makanya kita semua perlu berkomunikasi dengan mereka agar tidak terjadi spekulan-spekulan ini," terangnya.
Spekulan yang dimaksud adalah orang maupun pedagang yang sebelumnya tidak menjual elpiji bersubsidi tiba-tiba berjualan dengan memborong gas di pengecer maupun pangkalan, sehingga pasokan yang awalnya mencukupi untuk kebutuhan warga sekitar menjadi berkurang.
Kondisi tersebut terkadang berakibat pada meningkatnya harga elpiji melon di tingkat eceran hingga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Sementara itu, di sejumlah desa, warga masih kesulitan memperoleh gas bersubsidi. Salah seorang warga Cahyono mengaku, kelangkaan gas ini terjadi sejak sepekan terakhir.
"Kalau di eceran itu harganya sekitar Rp 17 ribu, tapi barangnya tidak ada, jadi harus muter-muter cari di tempat lain," ujarnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini