Bangga! Mahasiswa Surabaya Bikin Aplikasi Game dengan Kontrol Suara

Bangga! Mahasiswa Surabaya Bikin Aplikasi Game dengan Kontrol Suara

Ongq Rifaldy Litualy - detikNews
Rabu, 09 Mei 2018 11:25 WIB
Tiga mahasiswa ITS pencipta aplikasi game dengan kendali suara. (Foto: Ongq Rifaldy Litualy)
Surabaya - Penggemar games atau gamer pasti tahu Flappy Bird dan Scream Go. Yup, kedua aplikasi game ini terbukti sukses membuat gamer kecanduan.

Selain menantang, kedua game ini juga berbeda dari game lainnya karena menggunakan sistem kontrol suara. Pemain bisa turut serta berteriak atau memelankan suara untuk mengendalikan karakter atau ikon untuk bergerak dan melompat-lompat.

Anak bangsa ternyata juga bisa membuat aplikasi permainan yang tak kalah keren dengan Flappy Bird dan Screm Go. Aplikasi bikinan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu dinamakan World War.

Mereka adalah Ilham Cahya Suherman (20), mahasiswa Sistem Informasi ITS; Firman Maulana (20), mahasiswa Teknik Informatika ITS, dan Diah Rachmawati (22) Desain Komunikasi Visual ITS.


Ketiganya mengaku membuat aplikasi ini hanya dengan bermodalkan pengetahuan mereka tentang Microsoft. "Ini modalnya hanya dengan Sistem operasi Microsoft Mas, dan juga teman teman saya yang bisa desain," terang Ilham kepada detikcom, Rabu (9/5/2018).

Dijelaskan oleh Ilham, World War merupakan game yang dikendalikan dengan perintah suara (Speech Recognition). Cara memainkannya juga sangat mudah. Untuk menggerakkan karakter dalam game, pemain harus membaca kata-kata yang tertera dalam deskripsi permainan.

Bangga! Mahasiswa Surabaya Bikin Aplikasi Game dengan Kontrol SuaraFoto: Istimewa

"Game ini temanya perang, jadi nanti untuk memainkannya bisa melihat perintah pada icon-icon yang tersedia berupa kata atau kalimat. Misalnya nih, lagi berhadapan dengan musuh, untuk menembak musuh akan tersedia kata 'shoot' pada icon senjata. Nah ketika kita bilang 'shoot', otomatis akan menembak. Begitu juga dengan perintah naik, turun dan lompat, nantinya akan ada kata yang tersedia untuk diucapkan agar karakter bisa digerakkan, misalnya tersedia kata 'up' untuk naik, kita harus bersuara dengan kata 'up'," papar Ilham sembari mencontohkan cara memainkan game ini.

Ilham dan rekan-rekannya juga menyiapkan game ini menjadi 7 level dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Salah satu tantangannya adalah kata yang diminta untuk diucapkan akan semakin susah penyebutannya. Ambil contoh untuk 'tembak' seperti di level 2.

"Di level ini tersedia kata yang cukup susah untuk diucapkan oleh lidah orang Indonesia semisal 'philanthropy' agar perintah tembak dapat dijalankan, maka pemain harus bersuara mengatakan kata tersebut," lanjutnya.

Tonton video 20Detik tentang mahasiwa ITS buat game kontrol suara di sini:

[Gambas:Video 20detik]

Jika kata yang diucapkan tidak jelas, maka karakter tidak akan mengikuti perintah yang diinginkan pemain.

"Game ini kuncinya adalah Pronunciation (pengucapan, red). Kata yang kita sebutkan harus jelas. tidak hanya kata mas, karena semakin tinggi level bisa juga perintahnya kalimat seperti 'I will kill you' untuk menembak dan lain-lain," terang Ilham.


Bagi Ilham dan rekan-rekannya, aplikasi ini tidak hanya dibuat semata untuk hiburan tetapi juga bersifat edukatif karena pemain dituntut agar fasih atau lancar berbahasa Inggris.

Untuk itu sasaran dari aplikasi game ini adalah untuk anak-anak tingkat sekolah dasar namun tidak menutup kemungkinan jika semua golongan usia ingin memainkannya.

Namun diakui Ilham, sebelum dilempar ke masyarakat, aplikasi ini harus ditambah fitur-fiturnya. "Nanti ada penambahan fitur bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Biar kalau dimainin sama orang luar mereka juga fasih Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Jawa," harap Ilham.

Aplikasi bikinan Ilham dan rekan-rekannya ini berhasil menjuarai kontes aplikasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan sejumlah kompetisi serupa di Tanah Air. Ilham pun bersiap mendaftarkan aplikasi ini ke Playstore Android, Juni mendatang.


(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.