Begini Keseharian Hamidin, Pembuat Perahu Handal asal Pasuruan

Pasuruan - Indonesia adalah negara maritim. Tetapi tahukah kamu bagaimana keseharian para pembuat perahu di daerah-daerah pesisir? Salah satu kawasan perkampungan nelayan yang cukup dikenal adalah perkampungan nelayan di pesisir utara Pasuruan.

Kampung ini pun berhasil menghasilkan sejumlah pembuat perahu handal. Salah satunya adalah Hamidin (55). Nama pria yang akrab disapa Bidin ini telah dikenal luas di kalangan nelayan baik di Pasuruan maupun kota-kota di sekitarnya.

'Jam terbangnya' sebagai pembuat perahu selama 35 tahun merupakan jaminan kualitas produk yang dihasilkan Hamidin. Tak heran bila setiap hari bengkel perahunya selalu didatangi para pemesan.

Di rumahnya yang sekaligus berfungsi sebagai bengkel pembuatan perahu di Kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan tampak puluhan papan kayu jati dijemur di sebuah tanah lapang. Saat itu Hamidin tengah mengerjakan tiga perahu yang kesemuanya masih berupa kerangka.

Sejumlah pria tengah sibuk dengan aktivitas menggergaji kayu, mengebor, memasang pasak hingga melengkungkan papan kayu di perapian, sementara Bidin memastikan pengerjaan perahu sesuai rencana.

Baca juga: Wah! Ada 9 Kapal Nusantara di Museum Maritim Darwin

Foto: Muhajir Arifin

Baca juga: Melihat Sisa-Sisa Pengrajin Perahu di Cikao Bandung yang Melegenda

Hanya dengan melihat dan memegang beberapa bagian, ia seakan sudah paham perahu sudah dibuat sesuai rencana atau masih ada kekurangan.

"Sudah di luar kepala. 35 tahun membuat perahu," seloroh Hamidin diikuti tawa lepas ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (2/5/2018).

Bidin mengaku mewarisi keahlian membuat perahu diperoleh dari ayahnya, sebab ia sudah memulai membantu ayahnya membuat perahu sejak berusia 17 tahun.

"Sebenarnya kalau kualitas perahu itu tergantung kayu. Saya hanya mau pakai kayu jati, meski mahal. Orang-orang yang pesan sudah paham," terangnya.

Kualitas perahu buatan Hamidin juga dikenal sangat bagus. Tak mengherankan nelayan yang memesan datang dari berbagai kota. Selain nelayan Pasuruan, pemesan juga datang dari Probolinggo, Sidoarjo, Surabaya, hingga Gresik.

"Dulu saya pernah pesan di tukang lain tapi hasilnya kurang bagus, lajunya lambat. Kalau lambat kan susah juga karena kita cari ikan berebutan," ungkap salah satu pelanggan Bidin, Slamet (45).

Menurut Slamet, lokasi bengkel yang sangat dekat dengan laut juga memudahkannya membawa perahu. Bengkel Hamidin memang hanya berjarak 10 meter dari bibir pantai. "Setelah jadi langsung turun ke laut," tambahnya. (lll/lll)