Banyak nama yang disematkan untuk permainan anak-anak yang satu ini. Ada yang menyebutnya 'tek tek', 'tik tok' atau 'tok tok'. Dalam bahasa Inggris, permainan ini sebenarnya disebut sebagai 'clackers'.
Cara mainnya cukup sederhana, yaitu dengan memegang bagian tengah tali yang menghubungkan keduanya lalu diayunkan naik turun hingga kedua bola beradu dan menghasilkan suara 'tek tek', 'tik tok' atau 'tok tok'.
Penamaan ini sendiri didasarkan pada suara kedua bola saat beradu yang berbunyi 'tok tok' atau 'tek tek'.
Baca juga: Pak Polisi, Banyak R2 Naik ke Trotoar Nih! |
![]() |
Menurut salah satu penjual 'tektek', permainan ini sebenarnya sudah lama ada. Hanya saja belakangan sedang digandrungi lagi.
"Ini namanya tektek. Mainan lama yang digemari lagi saat ini," kata Septian salah satu penjual mainan yang ditemui detikcom, Rabu (25/4/2018).
Dari berbagai sumber terungkap bahwa permainan ini sudah tenar sejak tahun 1960an hingga 1970an.
Nyatanya permainan ini kembali marak di penjuru kota Surabaya di tengah maraknya anak-anak menggunakan gadget.
Septian mengaku sudah menjual mainan ini sejak awal bulan Februari 2018. "Awalnya bulan Februari itu tidak banyak yang mau beli. Mulai maret kemarin ini banyak anak anak yang mulai beli," ujar Septian di sela melayani pembeli.
Tidak hanya Septian, Kusno yang juga seorang penjual mainan di sekitar SD Kutisari mengaku mendapat keuntungan lebih sejak berjualan mainan ini. Sebab dalam sehari ia bisa menjual puluhan 'tek tek' kepada anak-anak ataupun orang tua.
"Harganya cuma empat ribu Rupiah, mas. Yah, banyak, mas, banyak anak pulang sekolah beli," lanjut Kusno.
Kusno menambahkan, bila dibandingkan dengan fidget spinner, 'tek tek' mungkin sedikit lebih sulit dimainkan. "Bagi mereka yang baru pertama main harus hati-hati karena bolanya ini cukup keras jika mengenai tangan," pesan Kusno. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini