Pemuda berinisial WW (16) ini diduga tewas usai pesta miras selama tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (21/4) malam dan diikuti lima orang.
"Tapi kita masih belum bisa memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara masih dalam penyelidikan," ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto saat meninjau TKP di Jalan Dukuh Kuwukan Lapangan Gang 1 A, Lontar, Surabaya, Selasa (24/4/2018).
Dalam kesehariannya, WW merupakan buruh bangunan yang sedang mengerjakan proyek perumahan. Menurut salah satu teman WW, sebelum meninggal, WW sempat meminta dibantu untuk mandi karena mengaku tubuhnya lemas.
"Katanya badannya lemas, minta dibantu mandi. Habis gitu masih sempet minta dibelikan degan," ujar teman korban, Haswinda.
Namun sayang, begitu dibelikan, nyawa WW sudah tak tertolong. Teman-teman WW mendapati pria berusia 16 tahun itu sudah meninggal dengan mulut berbusa.
![]() |
Sementara di dalam rumah, polisi menemukan beberapa jenis obat-obatan. Setelah ditanyakan ke teman-temannya, WW diketahui rutin mengkonsumsi obat-obatan, di antaranya obat antimabuk perjalanan, obat batuk dan obat daftar G.
Bahkan menurut pengakuan temannya, WW sanggup menenggak 10 butir obat untuk masing-masing jenis obat dalam sekali tenggak.
"Ngakunya untuk stamina. Kalau nggak minum obat-obat itu korban nggak bisa kerja," ungkap salah seorang anggota polisi yang tidak ingin disebut namanya.
Dari hasil temuan tersebut, polisi menduga obat-obatan itu mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kematian korban. Terlebih korban langsung meminum dengan dosis yang cukup tinggi, yakni masing-masing 10 obat dari 3 macam obat.
"Kemungkinan karena habis minum obat lalu minum cukrik. Jadi bukan minumannya yang bikin korban tewas. Buktinya teman-temannya yang lain tidak apa-apa," tambahnya.
Jenazah WW kini dipindahkan ke RSU Dr Soetomo. Namun keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Sementara polisi masih mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dua saksi. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini