Penguatan SDM tersebut salah satunya berupa komitmen yang terwujud dalam rompi yang dikenakan anggota Satpas sekarang. Di belakang rompi tersebut tertera tulisan di antaranya 'Kenapa bikin SIM sesuai prosedur, biar cakap berkendara dan selamat di jalan; Gagal praktik ujian SIM?? Ikut coaching klinik dulu; Lebih baik mandi keringat dalam ujian daripada mandi darah akibat kecelakaan; Mau lulus ujian SIM??? Ya belajar dulu'
"Ada 10 tulisan pada bagian belakang rompi yang berbeda. Kalimat-kalimat itu memotivasi pemohon SIM untuk belajar dan melakukan (membuat SIM) secara benar," ujar Kasat Lantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto kepada detikcom, Jumat (20/4/2018).
![]() |
Wikha mengatakan ide membuat rompi berisi kalimat motivasi tersebut terinspirasi dari rekrutmen Polri di tahun 2017. Pada rekrutmen yang dikatakan paling bersih itu, petugas rekrutmen juga mengenakan rompi berisi tulisan motivasi bahwa untuk masuk jadi polisi harus dengan usaha sendiri.
"Jadi di rompi itu terlihat komitmen dari masing-masing pelaksana ujian penerimaan polisi itu. Itu juga yang kami coba terapkan di sini," kata Wikha.
Adanya inovasi ini dipandang sangat perlu bagi Wikha. Meski pengawasan by system sudah berjalan, namun komitmen dari anggota dan warga untuk tidak melakukan hal-hal di luar ketentuan jauh lebih penting.
"Rompi ini merupakan wujud komitmen anggota Satpas. Dengan mengenakan rompi sama seperti kita memberitahu orang tentang apa yang harus dilakukan di sini (Satpas)," tandas Wikha. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini