Saat detikcom melongok ke jembatan timbang di Boureno Bojonegoro, Jumat (20/4/2018), tidak ada aktivitas apapun. Dua pintu ditutup dan diberi plang bambu. Hanya dijaga seorang petugas bernama Sukisno (47).
Jembatan timbang ini tak dioperasikan sejak Januari 2017 atau saat peralihan kewenangan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Sebelumnya di-handle Dinas Perhubungan Jawa Timur, kini Kemenhub.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi saat mengecek jembatan Babat yang ambrol, Rabu (18/4), mengakui memang sebagian jembatan timbang belum dioperasikan setelah ada peralihan kewenangan. Dulu payung hukumnya perda. Kelebihan muatan akan didenda dan kendaraan jalan terus. Kini dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka muatan diturunkan.
"Jadi fungsinya pengawasan, akan di turunkan barangnya. Jadi kita yakinkan yang lewat yang (muatannya) diperbolehkan," tegas Budi.
![]() |
"Yang mengawaki nanti bukan dari orang-orang Perhubungan, tapi juga pendamping dari Survero Indonesia. Saat ini untuk 43 jembatan timbang, sudah diberlakukan e-tilang. Jadi kalau dulu jembatan timbang tempat pungli nih, sekarang nggak ada lagi," papar Budi.
"Tidak ada transaksi lagi di jembatan timbang," tambah Budi.
Budi memastikan Kemenhub tengah menata jembatan timbang. Mulai dari menghidupkan hingga kemungkinan membuat jembatan timbang baru. Harapannya, tentu saja, jembatan ambrol tak terulang. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini