75 Petugas ikut dalam razia yang dipimpin Karutan Bambang Haryanto, Karutan Perempuan Tri Sukapti Handayani, Kepala Rupbasan Suwanto, dan Kepala Bapas Surabaya Hasan. Mereka menyisir rutan Kelas I Surabaya dan Rutan Perempuan yang berada di lokasi yang sama, Medaeng, Sidoarjo.
Razia digelar pada Senin (16/4) malam. Sasarannya adalah Blok F tempat 129 tahanan kasus narkoba. Juga blok khusus perempuan.
"Karena kalau siang, masih ada yang harus ikut sidang," kata Bambang Haryanto saat dihubungi detikcom melalui telepon selulernya, Selasa (17/4/2018).
Petugas harus hati-hati saat razia. Ada 2.700 tahanan dan narapidana di rutan tersebut. Jika petugas terlalu arogan dikhawatirkan akan menimbulkan gesekan. Untuk itu perlu pendekatan berbeda.
"Meskipun sifatnya penertiban, petugas tidak boleh arogan," ungkap Bambang.
Agar tidak bocor, petugas yang ikut razia, baru dikasih tahu pukul 17.00 WIB. Mereka hanya diberi informasi bahwa akan ada kegiatan razia. Blok mana yang akan dirazia, baru diberitahu saat apel beberapa menit menjelang razia.
"Sengaja kami bagi dua tim, agar cepat razianya, dan tidak gaduh," terangnya.
![]() |
"Kami hanya mengizinkan obat yang disediakan klinik. Obat-obatan ini sebetulnya tergolong legal, namun kerap disalahgunakan," kata Mahendra.
"Nanti (yang bawa benda ilegal) akan diberi sanksi," tambah Mahendra tanpa merinci jenis sanksi.
Mahendra menjelaskan, selain pada momen tertentu seperti saat ini, pihaknya juga melakukan operasi rutin setiap seminggu sekali. Setiap blok pasti mendapat giliran dirazia. Pemilihannya secara acak.
"Hal ini sekaligus sebagai jawaban bahwa pihaknya tidak pernah pilih kasih terhadap para penghuni," jelasnya.
Razia berlangsung lancar. Untuk diketahui, razia ini semakin digencarkan dalam rangka peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 tahun . Benda-benda ilegal itu nantinya akan dimusnahkan secara serempak pada momen peringatan puncak yang rencananya diperingati pada 27 April 2018 mendatang.
(trw/trw)