"Oalah...lha wong (LHKPN), itu biasa-biasa saja," jawab Khofifah usai menghadiri Harlah Muslimat NU ke-72 dan Fatayat NU ke-68 di GOR Ken Arok Jalan Mayjen Sungkono, Minggu (15/4/2018).
Semestinya, lanjut dia, LHKPN tak dilihat pada kali ini saja atau momentum Pilgub 2018. Melainkan diurut dari beberapa tahun sebelumnya. Yang diyakini dia tak menunjukkan adanya pertambahan.
"Jangan melihat LHKPN hari ini. Lihat LHKPN saya pada Pilgub 2008, lihat pada 2013, kemudian LHKPN saya ketika jadi menteri. Bukan nambah, karena suami saya punya banyak tanah, yang di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, jadi bagi saya biasa-biasa saja," beber mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini.
Menurut dia, LHKPN sudah sewajarnya dilaporkan setiap tahun. Apalagi saat ini sudah sangat mudah, dapat secara online. "Karena saya sampaikan, sebaiknya LHKPN itu dilaporkan setiap tahun. Jadi lebih enak rasanya, karena kita bisa update secara online," tegasnya.
"Jadi dilihatnya harus dirunut, 2008 ada LHKPN, 2013 ada, jadi menteri, 2014 pun saya melaporkan kembali, begitu juga tahun berikutnya," sambungnya.
Khofifah memiliki sejumlah agenda kampanye di Kota dan Kabupaten Malang hari ini. Begitu juga dengan calon wakilnya Emil Elestianto Dardak, Bupati Trenggalek non aktif tersebut menggelar kampanye di wilayah Kabupaten Malang.
(iwd/iwd)











































