Stunting di Trenggalek, Ini Penjelasan Emil Dardak

Pilgub Jatim 2018

Stunting di Trenggalek, Ini Penjelasan Emil Dardak

Adhar Muttaqin - detikNews
Minggu, 15 Apr 2018 13:01 WIB
Emil Elestianto Dardak (Foto: Adhar Muttaqin)
Trenggalek - Bupati Trenggalek nonaktif Emil Elestianto Dardak mengaku daerah yang dipimpinnya memang memiliki kasus stunting. Namun Emil membantah jika dikatakan kasus stunting Trenggalek sebagai yang terburuk di Jawa Timur.

Emil mengatakan Trenggalek masuk dalam 100 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapatkan prioritas dalam percepatan pengentasan masalah stunting pada tahun 2018. Sedangkan tahun berikutnya juga akan ditetapkan daerah-daerah lain yang masuk dalam prioritas penanganan stunting.

"Tidak ada dokumen yang menyatakan Trenggalek sebagai kabupaten stunting. Yang ada adalah 100 daerah yang ikut dalam penanganan stunting 2018, tahun 2019 juga ada roadmap-nya 160 daerah, tahun berikutnya 340 daerah," kata Emil saat dihubungi detikcom, Minggu (15/4/2018).

Emil menjelaskan kabupaten maupun kota yang masuk dalam prioritas pengentasan stunting tahap awal ini bukan berarti merupakan daerah yang memiliki kasus terbesar maupun terburuk, karena program penanganan diakukan secara bertahap.

"Kalau di-jlentrehkan (dijelaskan) statistiknya, kondisi terburuk di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat itu tidak sesuai dengan yang diikutsertakan. Kenyataannya ada stunting, memang iya, kami ini setiap hari berjibaku dengan masalah stunting," ujar suami Arumi Bachsin ini.


Cawagub Jatim nomor urut satu ini menambahkan stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Kondisi ini terjadi akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

"Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Stunting ini tidak selalu orang miskin, tapi karena pola hidup ibunya waktu hamil. Malah mungkin banyak diantara teman-teman kita yang tergolong katanya stunting padahal agak pendek saja," jelas Emil.

Meski demikian pihaknya prihatin dengan kondisi stunting di Indonesia, hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat hingga daerah. Ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk proaktif berperan serta dalam penanganan stunting.

"Kami mendukung upaya penanganan stuting ini, di Trenggalek juga demikian, pemerintah daerah juga melakukan hal yang sama. Ini adalah persoalan bersama yang harus diselesaikan," imbuh Emil.

Sedangkan terkait temuan kondisi sanitasi dan lingkungan masyarakat yang dinilai kurang layak, ia juga tidak menampiknya. Hal itu lazim terjadi di berbagai daerah, namun buka berarti pemerintah tinggal diam terkait kondisi itu.


"Seperti katakanlah untuk masalah rumah yang tidak layak huni, maka pemerintah akan melakukan intervensi berupa bedah rumah, kemudian masalah sanitasi, kami juga melakukan pembangunan MCK komunal di berbagai tempat," jelas pria 34 tahun ini.

Dikatakan Emil, persoalan sanitasi dan tabiat warga yang buang air besar di sungai bukan hanya menyangkut persoalan kemiskinan, namun juga terkait dengan kebiasaan dari lingkungan.

"Bahkan di wilayah kecamatan kota saya juga menemukan kebiasaan warga yang buang air besar di sungai. Nah persoalan inilah yang kami coba lakukan penanganan dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan," imbuh Emil.

Sedangkan menyangkut perdebatan stunting di Desa Kayen, Trenggalek saat berhadapan dengan Puti Guntur, Cawagub pendamping Khofifah ini memastikan jajarannya di pemerintahan telah serius melakukan penanganan. Ia tidak rela kerja kerasnya dan seluruh jajaran pemerintahan seakan diabaikan begitu saja.

"Kalau anda pernah memimpin ribuan abdi negara, tentu hati anda akan sangat tergerak manakala kerja keras mereka dipertanyakan dan tidak bisa didasari data pendukung yang memadai. Bahkan balita yang dimaksud beliau di debat kemarin, yang beliau mungkin lupa namanya adalah Melinda, sudah mendapatkan penanganan gizi dan kini dinyatakan lulus serta masuk tahap pemantauan karena tingginya telah tumbuh pesat mendekati ambang batas normal," tandas Emil. (iwd/iwd)
Berita Terkait