Kenangan Pahit Joni Sembunyikan Gembong Teroris Noordin M Top

Kenangan Pahit Joni Sembunyikan Gembong Teroris Noordin M Top

Sugeng Harianto - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 14:36 WIB
Joni Ahmad Fauzani, pria yang sembunyikan gembong teroris Noordin M Top dan kini bertobat. (Foto: Sugeng Harianto/detikcom)
Ngawi - Joni Ahmad Fauzani (44) tak mungkin melupakan kenangan di tahun 2005 saat menginapkan seseorang yang diaku baru dikenal. Sosok itu ternyata Noordin M Top, teroris paling dicari saat itu. Joni pun berurusan dengan penegak hukum dan dibui 4 tahun

Bagaimana perkenalan Joni dengan Noordin M Top? Sedekat apa hubungannya?

"Saya kenalnya ya waktu saya tinggal di Pacet Mojokerto, dia datang untuk menginap. Lewat teman saya tahunya. Dia (Noordin) katanya mau berwisata," jelas Joni kepada detikcom di rumahnya, Dusun Sidomulyo, Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi Selasa (3/4/2018).


Joni memang berasal dari Pacet. Saat itu, tepatnya pada tahun 2005, dia jadi takmir masjid setempat dan mengaku kerap mengenakan surban. "Karena kanan kiri saya juga kompleks penginapan makanya saya bolehkan," kata Joni soal alasan mengizinkan Noordin menginap.

Kabar buruk datang pada Juli 2005. Joni didatangi polisi dan disangka menyembunyikan gembong teroris. Ia pun menjalani proses hukum bersama sejumlah orang.

"Atas tuduhan menyembunyikan Noordin M Top saya menjalani hukuman 4 tahun penjara di Nusakambangan (Cilacap) dan bebas tahun 2010. Padahal saya hanya sebagai takmir masjid ingin berbuat baik saling menolong," urainya.


Noordin yang disangka sebagai otak pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia tewas dalam baku tembak dengan Densus Antiteror Polri di Mojosongo, Solo, pada September 2009. Saat itu, Joni masih menghuni jeruji besi. Dia mengaku mendengar informasi tersebut.

Bebas dari penjara, Joni bertobat. Dia memilih tak kembali ke Pacet, tapi hidup di Ngawi. Kini pria yang berprofesi sebagai buruh tani itu menjalani hari-hari bersama istri dan 3 anak. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.