Ini Detik-detik Polisi Blitar Bantu Ibu Gangguan Jiwa Melahirkan

Ini Detik-detik Polisi Blitar Bantu Ibu Gangguan Jiwa Melahirkan

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 01 Apr 2018 22:22 WIB
Polisi bantu persalinan ibu yang melahirkan di hutan/Foto: Erliana Riady
Blitar - Bripka Gaguk Sugianto dan Bripka Tri Suyoko tak menyangka mengalami kejadian mendebarkan Minggu (1/4/2018) dini hari. Keduanya yang sehari-hari patroli di wilayahnya, sempat samar-samar mendengar suara wanita mengerang kesakitan.

Otomatis keduanya yang mengendarai mobil patroli menginjak pedal rem dan menghentikan mobilnya. Mereka berdua lantas turun dari mobil dan mencari sumber suara. Lampu senter yang mereka bawa menemukan seorang wanita berusaha melahirkan bayinya.


Mereka pun menemukan tubuh Sri Wahyuni tergolek di kawasan Hutan Kembangan Kelurahan Kembangarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, Minggu (1/4/) dini hari.

"Ya kaget, panik campur jadi satu. Tapi kami harus bergerak cepat soalnya posisi bayi sudah kelihatan," aku Bripka Gaguk mengawali cerita pada detikcom.

Bayi laki-laki yang dilahirkan selamat dan sehat/Bayi laki-laki yang dilahirkan selamat dan sehat/ Foto: Erliana Riady

Mereka lalu mengangkat tubuh Sri ke bagian belakang back bone mobil patroli. Maksud hati ingin segera melarikan ke puskesmas terdekat. Namun kondisi berkata lain.

"Tidak mungkin lagi dibawa ke puskesmas. Pak Tri telepon bidan, orangnya juga lagi nangani persalinan. Ya sudah, saya siapkan hati membantu persalinan yang harus dilakukan saat itu juga," jelas Gaguk.


Di atas bak back bone dengan penerangan senter seorang teman, akhirnya proses persalinan berjalan dengan baik. Bripka Gaguk mengaku berusaha tetap tenang mengarahkan si ibu untuk secara perlahan mengeluarkan bayinya.

Saat jabang bayi sudah berhasil keluar, Bripka Gaguk heran karena jabang bayi tidak menangis. Setelah dilihat lebih dekat. Rupanya, leher bayi terlilit tali pusar.

Polisi bantu persalinan ibu yang gangguan jiwa/Polisi bantu persalinan ibu yang gangguan jiwa/ Foto: Erliana Riady


"Saya minta rekan saya memindahkan mobil ke lokasi yang agak terang cahayanya. Beruntung, jarak antara hutan dengan permukiman hanya sekitar 1 km saja," paparnya.

Tiba di depan sebuah warung, tubuh ibu dan jabang bayi digendong turun dari mobil patroli. Dipindahkan ke lincak (kursi bambu) di depan warung yang tidak tutup.


"Saya butuh penerangan cukup, setelah kami pindah kesitu, baru saya urai lalu saya lepaskan lilitan tali pusar di leher bayi. Begitu lilitan terlepas, bayinya langsung menangis keras. Lega saya rasanya," ungkapnya.

Selanjutnya dibantu warga sekitar, Bripka Gaguk memotong tali pusar bayi dengan gunting pinjaman warga. Tak lupa, dia mengadzani telinga kanan dan kiri sang bayi. Sebelum akhirnya, bayi laki-laki itu dievakuasi menuju Puskesmas Sutojayan yang berjarak sekitar 7 km dari lokasi ditemukannya Sri Wahyuni. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.