Leher si Bayi Terlilit Tali Pusar, Ini yang Dilakukan Bripka Gaguk

Blitar - Bripka Gaguk Sugiarto, anggota Polsek Lodoyo Timur berhasil membantu proses persalinan seorang wanita. Tindakan cepat mengurai, lalu memotong tali pusar yang melilit leher jabang bayi dan berhasil menyelamatkan nyawa si bayi dari ajal.

Dan sekitar pukul 01.30 wib, bayi laki-laki lahir dengan selamat. Namun karena lehernya terlilit tali pusar dan si ibu mengeluarkan darah sangat banyak.

"Kami langsung kirim mereka ke Puskesmas Sutojayan," ungkap Bripka Gaguk saat dihubungi detikcom, Minggu (1/4/2018).

Baca juga: Mendebarkan! Polisi Ini Bantu Persalinan di Mobil Patroli Big Bond

Bripka Gaguk mengaku dirinya melihat wajah si bayi membiru terlilit tali pusar. Sementara temannya Bripka Tri Suyoko mencari bidan juga belum datang.

"Akhirnya saya minta bantuan warga ikut megangin tali pusarnya. Saya urai lilitan di leher, lalu saya potong bagian tengahnya memakai gunting milik warga sekitar," cerita Gaguk.

Dari mana Gaguk mendapat pengetahuan cara memotong tali pusar? Rupanya pengalaman dua kali melihat sang istri melahirkan, membuatnya berani bertindak cepat.

Polisi di Blitar bantu persalinan seorang ibu/ Foto: Erliana Riady

Baca juga: Ibu Melahirkan Dibantu Polisi Adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa

"Istri saya dua kali melahirkan ditolong bidan kampung. Saya selalu menunggui dan melihat langsung bagaimana bu bidan membantu proses persalinan. Ya apa yang saya lihat itu, saya praktekkan," ungkap bapak dua anak ini.

Yang ada di benak Gaguk saat itu hanyalah berusaha menyelamatkan nyawa sang bayi. Dia bahkan berpesan pada warga sekitar yang membantunya, jika terjadi sesuatu pada si jabang bayi dia akan bertanggung jawab penuh.

"Niat saya menyelamatkan nyawa bayi. Tidak ada orang lain yang mau melakukannya tadi malam. Ya sudah, Bismillah saya kerjakan apa yang saya mampu. Saya bilang ke orang-orang, kalau ada apa-apa dengan bayi ini, sepenuhnya tanggung jawab saya," ucapnya dengan tegas.

Usai persalinan, rupanya rekannya yang mencari bidan belum kunjung datang. Sementara warga tak satupun yang berani memegang kemudi mobil patroli.

"Akhirnya saya minta kain warga buat bungkus bayi. Saya minta diantar naik sepeda motor menuju puskesmas. Jabang bayi saya dekat di dalam jaket saya. Kepalanya saya tutup memakai ujung kain dan saya pegangin biar tidak kedinginan," jelasnya.

Sementara rekannya, Bripka Tri Suyoko mengurus si ibu yang kondisinya lemas. Menyusul kemudian, dengan menggunakan mobil patroli, ibu dibawa ke Puskesmas Sutojayan untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tanpa modal ketrampilan persalinan, Bripka Gaguk dengan telaten membantu proses persalinan. Sampai jabang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan selamat. (fat/fat)