"Ini tadi guru sejarah membawa muridnya untuk mengetahui secara langsung seperti apa fosil itu. Karena biasanya hanya tahu dalam mata pelajaran saja," jelas staf Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno Anik Sriani kepada detikcom, Rabu (28/3/2018).
Rombongan pelajar yang datang hari ini salah satunya dari SMAN 1 Karangjati bersama guru sejarah mereka. Para pelajar, kata Anik, sengaja diperbolehkan untuk melihat fosil-fosil ini dari dekat mumpung belum dibawa oleh pihak tim dari Museum Trinil.
"Ayo dilihat dan amati seperti apa fosil itu. Mumpung masih bisa kita pegang. Nanti susah pegang kalau sudah masuk museum," celoteh guru sejarah SMAN 1 Karangjati, Utjik Tjahjaning, kepada muridnya di Kantor BKPH Rejuno, Rabu (28/3/2018).
![]() |
Pelajar yang datang antusias mengamati bahkan memegang-megang fosil gajah purba yang berusia jutaan tahun itu. Apalagi fosil yang berumur jutaan tahun itu ditemukan di dekat sekolah mereka.
"Senang luar biasa ini saya ajak murid untuk belajar secara langsung. Biasanya hanya mengetahui lewat buku sejarah di sekolah. Dalam waktu dekat kita juga ajak ke Museum Trinil," terang Utjik.
Tak hanya itu, mereka juga dipersilakan melihat langsung lokasi penemuan fosil yang berada di area lahan Perhutani yang ditanami sengon dan kacang tanah.
Dari pantauan detikcom, selain pelajar juga tampak warga dan staf instansi pemerintah penasaran ingin melihat fosil gajah purba atau Stegodon tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini