Desa yang terletak di Kecamatan Tutur ini tak hanya menghasilkan kopi, cengkeh tetapi juga susu sapi. Potensi ini kemudian terangkum dalam eduwisata Kampung Susu Kalipucang.
Eduwisata Kampung Susu Kalipucang memfokuskan pada edukasi sapi perah dari hulu ke hilir. Tiap pengunjung akan diajak merasakan menjadi peternak sapi perah dalam sehari, mulai dari merawat sapi, memerah susu, mengolah susu plus menikmati susu segar.
Namun tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati wisata alam di kampung ini. Kebun kopi dan cengkeh, bahkan kebun bunga krisan yang menjadi komoditas kampung ini akan memberikan sensasi wisata yang berbeda.
![]() |
Setelah lelah menyusuri kebun kopi, cengkeh dan krisan, pengunjung juga bisa memanjakan diri di air terjun Sumber Nyonya dan air terjun Sumber Telogo. Mau berenang boleh atau sekadar bermain air juga tak jadi soal.
Masih ada lagi. Pengunjung yang hobi hiking bisa melanjutkan petualangan naik ke Bukit Tumang. Lokasi bukit ini berjarak 2 km dari pusat desa.
"Bukit Tumang kami gadang-gadang bisa saingi Bukit Paralayang di Batu. Sama-sama berada di ketinggian tapi bukit ini masih alami, udaranya segar dan murni," kata Kepala Desa Kalipucang, Hariono, Rabu (28/3/2018).
![]() |
Untuk mencapai Bukit Tumang, pengunjung dapat menempuh dengan kendaraan roda dua atau memanfaatkan ojek setempat.
Setelah sampai di lokasi, pengunjung harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke puncak bukit. Selain dapat menikmati pemandangan Kabupaten Pasuruan dari atas ketinggian, ada juga taman bunga dan beberapa tempat istirahat yang menambah semarak suasana.
"Bukit Tumang ini masih dalam pengembangan. Pemdes rencananya membangun wisata flying fox," tambahnya.
Hariono memastikan, pengunjung yang datang ke Kampung Susu Kalipucang dijamin puas karena banyaknya destinasi yang bisa dinikmati.
"Perpaduan antara eduwisata sapi perah dan wisata alam jadi unggulan desa kami. Pengujung pasti ketagihan," seloroh Hariono.
Anda penasaran?
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini