"Masih dilakukan klarifikasi, terkait dengan surat wali kota," ujar Kepala Inspektorat Pemkot Batu Eddy Murtono kepada detikcom, Selasa (13/3/2018).
Eddy mengatakan, proses klarifikasi tengah berjalan. Sehingga pihaknya tidak bisa menyampaikan secara gamblang hasilnya.
"Saya belum bisa menjawab sekarang karena masih klarifikasi teman-teman Irban (Inspektorat Pembantu) saya. Sekali lagi mohon maaf," ungkap Eddy melalui pesan Whatsapps.
Dia berjanji saat proses klarifikasi akan meminta keterangan keenam ASN rampung, pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada publik.
"Sekian aja. Kalau udah selesai semuanya saya infokan," sebut Eddy terkait hasil pemeriksaan.
Dia turut menyebut, keenam ASN berasal dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Batu.
Keterangan yang dihimpun detikcom, identitas mereka terungkap usai Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meradang, lantaran surat yang ditanda tangani pada 7 Maret 2018 bocor ke media sosial.
Dewanti pun mengancam, agar anak buahnya mengaku, sebelum kasus tersebut dibawa ke polisi. Dalam suratnya Dewanti menulis soal pengembalian Plt Sekda Alwy kepada Pemprov Jawa Timur. Ada beberapa alasan turut dituliskan untuk surat dikirim kepada Gubernur Jawa Timur, itu.
Kepala Bagian Humas Pemkot Batu Santi Restuningsari mengaku, terungkapnya keenam ASN, karena kemarahan wali kota. Mereka kemudian harus menjalani pemeriksaan Inspektorat.
"Iya soal surat pengembalian Plt Sekda, diduga bocor dan mereka terlibat," ujarnya terpisah. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini