"Hasil labfor keluar baru saja setelah saya tanyakan langsung ke Kalabfor," terang Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (13/3/2018).
Menurut dia, hasil analisa laboratorium oleh ahli forensik Mabes Polri tersebut menjadi bahan penyelidikan dan tidak dibeberkan ke publik.
"Belum bisa dipublikasikan karena menyangkut kepentingan penyelidikan," tegasnya.
Sebelumnya, hasil autopsi jasad Kombes Agus Samad mengungkap adanya patah di bagian tulang rusuk yang menghunus jantung hingga menyebabkan kematian. Penyebab patahnya tulang rusuk belum diketahui.
Beberapa waktu lalu, Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya mendatangi kediaman Agus Samad di Perum Bukit Dieng, Pisang Candi, Sukun, Kota Malang. Tim menggelar olah TKP secara keseluruhan, termasuk membawa kembali sejumlah barang bukti ke TKP. Analisis simetris darah ditemukan di lantai satu dan dua, diteliti.
Jejak kaki dan sidik jari di lokasi kejadian juga diidentifikasi. Sampel darah dan sidik jari dibawa ke Mabes Polri untuk diuji.
Polisi menyebut korban tewas dibunuh atau bunuh diri. Sekitar 20 orang sudah dimintai keterangan sebagai saksi, baik dari anggota keluarga, satpam, hingga tetangga korban.
Polres Malang Kota enggan memberikan keterangan terkait perkembangan informasi karena kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
Kombes Agus Samad ditemukan tewas di halaman belakang rumahnya Perum Bukit Dieng MB9, Pisang Candi, Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2/2018). Korban mengenakan celana pendek dan kaos. Kedua kakinya terikat tali rafia dan kedua pergelangan tangan terluka sayat. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini