Bank Jatim Salurkan Rp 100,5 Miliar untuk Petani Tebu PTPN X

Bank Jatim Salurkan Rp 100,5 Miliar untuk Petani Tebu PTPN X

Deni Prasetyo Utomo - detikNews
Sabtu, 24 Feb 2018 16:05 WIB
Dirut Bank Jatim, R. Soeroso dan Dirut PTPN X Dwi Satriyo Annurogo/Foto: Istimewa
Surabaya - Bank Jatim mendukung pengembangan produksi gula di Jawa Timur. Salah satunya dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X melalui skim KPPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota).

Menurut rencana, kredit yang disalurkan kepada KPTR (Koperasi Petani Tebu Rakyat) di wilayah PTPN X sebesar Rp 100,5 miliar.

"Pada tahap pertama yang disalurkan sebesar Rp 75 miliar," kata Direktur Utama Bank Jatim, R. Soeroso saat Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Bank Jatim dengan PTPN X tentang kredit bankit KKPA tebu kemitraan musim tanam 2017/2018 dan 2018/2019 di Kantor PTPN X di Surabaya, dalam siaran persnya, Jumat (23/2/2018).

Kredit tersebut disalurkan untuk 10 Pabrik Gula (PG) PTPN X yaitu PG Kremboong, PG Watoetoelis, PG Tulangan, PG Gempolkrep dan PG Tjoekir. Selain itu juga untuk KPTR di PG Lestari, PG Ngadiredjo, PG Pesantren baru, PG Meritjan dan PG Modjopanggoong.

"Penyaluran kredit Bankit (Bahan baku dan bahan bakar nabati) KPPA pada sektor perkebunan tebu pola kemitraan antara Bank Jatim dan PTPN X merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Jatim di sektor perkebunan tebu di wilayah Jawa Timur," ujar Soeroso, sekaligus menambahkan juga mendukung program pemerintah untuk swasembada gula.

Sebelumnya, kerjasama serupa juga telah dilakukan untuk Musim Tanam 2015/2016 dan 2016/2017.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, supply bahan baku tebu di PTPN X 90 persen diantaranya berasal dari petani.

"Karena itu kontrak ini sangat bermanfaat untuk membina kemitraan dengan petani tebu. Di sini, PTPN X akan bertindak sebagai avalis," kata Dwi.

Dengan adanya kredit ini diharapkan bisa membantu petani dalam pendanaan sekaligus mengembalikan gairah petani menanam tebu dengan tata kelola yang baik sehingga bisa menghasilkan produktivitas gula yang bagus.

"Gula itu diproduksi di kebun. Kalau tata kelola di lahan bagus, akan menghasilkan gula yang baik pula dan ini butuh dukungan pendanaan," pungkasnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait