Kapal ikan yang ditumpangi korban bersama 30-an ABK lainnya, baru saja sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi setelah mencari ikan di kawasan perairan Flores. Di sini, mereka melakukan bongkar ikan untuk disuplai kepada sejumlah pabrik pembekuan ikan dan udang di wilayah Banyuwangi.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT) Banyuwangi, AKP Sudarmaji mengatakan, setelah melakukan pembongkaran ikan, seluruh ABK beristirahat di sembarang tempat di dalam kapal. Selang beberapa lama, para ABK itu bangun dari tidurnya untuk beraktivitas kembali.
"Salah satu ABK, Amat Subur (30) dan nakhoda kapal, Dastro (49) membangunkan korban yang terlihat tertidur pulas. Namun setelah dibangunkan hingga beberapa kali, korban tidak juga bangun. Setelah dicek, rupanya korban sudah meninggal dunia. Posisi tidur terlentang memakai selimut sarung warna abu-abu dan baju hitam," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (17/2/2018).
Kapolsek Sudarmaji menambahkan, mendapati kondisi ini, para ABK menghubungi kepolisian hingga dilakukan olah TKP. Hasilnya, tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
"Tetap kita bawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan autopsi," tambahnya.
Setelah diautopsi, rencananya jenazah korban segera dipulangkan ke kampung halamannya di Jawa Tengah.
Setiap harinya, di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi merupakan pendaratan kapal kapal ikan maupun kapal besar. Dan di saat kapal ikan sedang melakukan pembongkaran, sejumlah perusahaan pembekuan ikan di berbagai wilayah Banyuwangi sudah menunggu untuk membelinya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini