Diketahui, Mohammad Sholahudin Qoyyim (22) dan Mohammad Bayu Alfarizi (22) dan Zaki Putra Andika (22) tidak membawa peralatan lengkap saat melakukan pendakian, di gunung setinggi 3.344 meter di atas permukaan air laut (mdpl) ini.
Ketiganya sempat bertemu dengan beberapa pendaki Gunung Raung lainnya. Ketiganya sempat diingatkan agar berhati-hati saat menuju Puncak Sejati Gunung Raung, dengan kondisi seadanya.
Baca Juga: Ini Cerita Sebelum Seorang Pendaki Hilang di Gunung Raung
"Saya bertemu beberapa kali dengan ketiganya. Tanggal 30 dan 31 Januari. Mereka Cuma membawa tas dua dan alat seadanya. Tidak membawa tenda dan peralatan lain. Saya sempat merasa khawatir. Saya ingatkan terus saat bertemu dengan mereka," ujar RM Andre Prasetyo, salah satu pendaki asal Surabaya, yang sempat bertemu dengan ketiganya, saat dihubungi detikcom, Selasa (6/2/2018).
Ander mengaku, selama pendakian bersama 11 temannya yang lain, dirinya bersama dengan pendaki lain keheranan dengan kenekatan ketiganya. Sempat bertemu di pos 6 dan pos 7. Mereka diajak bareng untuk mendaki, namun mereka menolak. Padahal saat itu, pendakian perdana mereka menuju puncak Gunung Raung tanpa dipandu dengan guide yang mengerti medan.
"Bertemu lagi saat saya istirahat di bawah Puncak Tusuk Gigi. Mereka hanya berdua, Solahudin dan Zaki. Keduanya sempat meminta air. Saya pada saat itu tidak membawa air dan makanan. Saya juga tanya ke Solahudin mana yang satunya (Bayu) dijawab sama Solahudin katanya berhenti di Puncak Bendera," tambahnya.
Baca Juga: Ada Cerita Mistis di Balik Hilangnya Pendaki di Gunung Raung
Yang Andre sayangkan, kedua pendaki asal Solo ini tidak terlihat kompak. Saat itu, Solehudin mencoba naik ke Puncak Sejati. Sementara Zaki ditinggal begitu saja di sekitar Puncak Tusuk Gigi. Terakhir kali bertemu, Andre mengaku meliihat kondisi Zaki seperti ketakutan. Selain itu, saat ditanya tidak menuju ke puncak, dirinya mengaku kesulitan dan tak kuat ke puncak.
"Zaki malah mengikuti saya dan saya sempat marah. Karena menurut saya kalau dia sudah berdua dengan Solahudin ya jangan berpisah. Karena bisa hilang jika seperti itu. Apalagi mereka Cuma berdua. Sebenarnya yang meninggalkan Zaki itu kelihatannya Solehudi. Bukan Zaki yang menghilang sendiri," tambahnya.
Sementara itu, Muji Purwanto, Pj Kepala Desa Kalibaru Wetan mengaku, ketiganya tidak melaporkan diri saat akan naik ke base camp lokasi pemberangkatan pendakian ke Gunung Raung. Ini yang disesalkannya. Karena pelaporan ini dilakukan untuk mendata siapa saja yang naik ke Puncak Raung.
"Dari petugas mereka tidak melaporkan diri. Sempat ditawarkan untuk didampingi guide, mereka tidak mau," ujarnya. (fat/fat)