Atas aksi massa, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengaku aksi hak masyarakat untuk menyalurkan keluh kesahnya. Namun pihaknya harus berbenah untuk Ponorogo dan taat aturan.
"Khusus PKL kita sudah mulai akhir 2016, pada prinsipnya PKL itu melanggar aturan, melanggar perda tentang pemakaian jalan dan trotoar," kata Ipong kepada wartawan, Kamis (1/2/2018).
Ipong mengaku sudah ada kesepakatan, pertama akhir 2016 dengan seluruh PKL, di Pringgitan bahwa semua PKL setuju direlokasi asal pemkab menyiapkan tempat.
Baca Juga: PKL di Ponorogo Ancam Demo Besar Jika Direlokasi
Kedua, khusus PKL di Jalan Sultan Agung juga sudah menuntut agar di tempat yang baru disiapkan fasum seperti toilet dan lainnya. Dia menegaskan sudah memenuhi tuntutan para PKL, namun tetap tidak mau pindah. Pasalnya para pedagang ini meminta uang pindah.
"Ya tidak bisalah kita penuhi, kita ini pemerintah bukan swasta. Setiap sen rupiah yang kita keluarkan harus sesuai aturan dan bisa dipertanggungjawabkan, karena itu uang rakyat," tegasnya.
Sedangkan beberapa pedagang mengaku takut kehilangan pelanggan jika pindah. Ipong pun menegaskan soal akan sepi mungkin iya awalnya, tapi nanti lama-lama juga akan kembali ramai.
"Masalahnya kan tidak bisa berjualan di sembarang tempat. Ada masyarakat lainnya yang juga berhak atas jalan dan trotoar," ujarnya.
Bahkan menurut Ipong, ada salah satu PKL, bernama Tris, PKL yang berjualan di Jalan Juanda ingin segera direlokasi. Bahkan Ipong tetap akan persuasif tapi kalau tidak mau akan kita operasi. Karena tempat pindahnya (Jalan Menur,red) sudah siap dan sesuai dengan kemauan mereka seperti adanya toilet.
"Dan itu pakai uang rakyat yang jelas tidak ada niat saya atau pemkab menyengsarakan mereka (para PKL,red) dan kita akan bantu agar tempatnya ramai. Paling penting, yakni jalan dan trotoar bisa kembali sesuai fungsinya dan sesuai aturan," imbuhnya.
Disinggung kapan merelokasi, Ipong menegaskan secepatnya sekitar awal bulan Februari ini. Ia meyakini jika ia harus memindahkan para PKL karena ia seorang bupati yang memimpin semua orang Ponorogo. "Dimana sebagian besar orang Ponorogo ingin kotanya rapi dan bersih dan saya kan harus menjalankan semua aspirasi dan harus menjalankan aturan," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini