"Kemungkinan besar diagnosanya adalah Neurofibromatosus Von Recklinghausen. Suatu tumor jinak yang sangat progresif dalam pertumbuhannya," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Prof. dr. Bambang Sp.KK, saat dihubungi detikcom, Jumat (22/12/2017).
Menurut Bambang, tumor tersebut tumbuh cepat karena kondisi penderita mengalami gangguan kekebalan tubuh atau Imunologis. Karena kondisi yang kurang kebal terhadap tumor inilah kemudian benjolan itu menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.
"Tumor berkembang karena diduga adanya gangguan Imunologis di dalam tubuh penderita," kata Bambang.
Baca juga: Sekujur Tubuh Dipenuhi Benjolan, Bethu Pilih Melajang
Pernyataan Bambang ini sesuai dengan apa yang dirasakan Bethu. Menurut Bethu, benjolan muncul ketika usai bekerja dan kecapekan. Bahkan sekarang ini ketika benjolan sudah hampir merata di sekujur tubuh, Bethu mengaku gampang capek sehingga tidak bisa bekerja lagi.
"Daya tahan tubuhnya menurun utamanya ketika kelelahan. Penurunan daya tahan atau kekebalan tubuh inilah yang kemudian membuat tumor itu terus berkembang mengakibatkan benjolan tumbuh semakin banyak," kata Bambang.
Pengobatannya, lanjut dia, adalah dengan cara mengangkat tumor melalui operasi. Namun sebelum itu, penderita harus diperbaiki sistem kekebalan tubuhnya.
"Pengobatannya dilakukan dengan pengangkatan tumor atau benjolan oleh ahli bedah. Tapi harus diperbiaki dulu sistem kekebalan tubuhnya," terang Bambang.
Secara teori, lanjut Bambang, penyakit ini timbul lebih karena faktor keturunan. Dan dia juga menegaskan bahwa penyakit tersebut tidak menular. "Teori mengatakan ada gangguan genetik yang diturunkan dari kakek atau orang tua. Penyakit ini juga tidak menular," tandas Bambang.
Di rumah sakit dr. Soebandi Jember, terang Bambang, tahun ini telah merawat 5 pasien yang mengalami gejala serupa Bethu. Hanya saja, benjolan yang tumbuh tidak sampai menjalar ke seluruh tubuh. Hal ini dipengaruhi tingkat keganasan tumor dan tingkat imunitas tubuh.
"Tergantung tumor dan kekebalan tubuhnya. Selama ini pasien yang kita tangani di rumah sakit dr. Soebandi banjolannya hanya di beberapa tempat saja. Tidak sampai meluas ke seluruh tubuh. Penyakit ini juga bisa disembuhkan," pungkas Bambang. (iwd/iwd)