Reog ini dinilai lebih masuk ke dalam ajaran-ajaran Islam, karena saat tampil di pembukaan ada wiraswara dan tilawah terkait kepasrahan kepada Allah SWT. Selain itu, di tengah dan akhir penampilan juga diselipkan bacaan ayat suci Al-Quran dan Hadits.
"Turut senang dengan adanya reog santri, seni itu kan juga ibadah," tutur Jumingan, salah satu seniman reog Ponorogo saat dihubungi detikcom, Jumat (22/12/2017).
Baca Juga: Unik, Ada Reog Santri di Ponorogo
Menurutnya, reog santri selain menebarkan nilai-nilai Islam juga bisa menghibur orang yang melihatnya serta bisa mempererat tali silaturahmi.
"Ini juga salah satu upaya memasukkan kesenian reog kedalam lingkungan pesantren," jelasnya.
Warga Jalan Besaran, Desa Brahu, Kecamatan Siman, ini menambahkan dengan munculnya reog santri tidak akan menimbulkan persaingan dengan jenis reog lainnya. Seperti reog versi Ki Ageng Kutu, Bantarangin maupun reog obyok yang saat ini paling sering dipentaskan.
![]() |
"Saya kira tidak akan terjadi persaingan," tambahnya.
Ia berharap dengan adanya reog santri ini reog bisa semakin berkembang dan bisa diterima dimanapun juga. Serta diterima di seluruh lapisan masyarakat. "Sekaligus sebagai alat untuk mempererat tali silaturahmi dan persatuan berbagai suku dan agama," tandasnya.
Reog santri memang tidak ada bedanya dengan reog pada umumnya. Selama ini penampilan reog di wilayah pesantren seperti Ponpes Modern Darussalam Gontor bagian Jathil, dihilangkan karena dinilai bukan muhrim menari di depan laki-laki.
Kini lewat reog santri, penampilan Jathil berubah menjadi berkerudung serta diberi rumbai-rumbai kain sebagai pengganti rambut. Tidak hanya itu, biasanya penari Warok, Bujangganong dan Kelonosewandono itu bertelanjang dada, saat ini harus memakai baju lengan panjang.
Sementara peneliti kesenian reog, Ridho Kurnianto menerangkan pentas reog tidak hanya indah dinikmati tapi juga harus ada nilai yang bisa diambil. Salah satunya dimasukkannya nilai-nilai Islam.
"Saya bahkan rekayasa komunitas, sebelumnya saya sudah ijin ke tokoh-tokoh reog mereka malah mendukung," pungkasnya. (fat/fat)