"Saat pemeriksaan kita juga periksa sekujur tubuh pelaku. Banyak tato-nya. Mulai dari tubuh, tangan hingga kaki penuh tato," ujar AKP Sodik Efendi, Kasat Reskrim Polres Banyuwangi kepada detikcom, Kamis (21/12/2017).
Sementara warga Lingkungan Welaran, Kelurahan Panderejo, yang kerap dipanggil Fernando ini mengaku penghobi tato. Sejak putus sekolah SMP, dia kerapkali menato tubuhnya dengan berbagai gambar. Ini dilakukan agar terlihat garang dan bisa ditakuti komunitas punk lain. Tentang tato Pikachu yang ada di lehernya, dirinya mengaku tertarik dengan gambar itu.
Baca Juga: Pemerkosa Gadis di Bawah Umur yang Baru Dikenal di Medsos Ditangkap
"Di tato teman di Banyuwangi. Ya lucu saja. Biar sangar (terlihat seram)," ujarnya kepada detikcom.
Selain gambar Pikachu, Fernando ini mengaku menato di kedua lengannya. Tangan kirinya, ditato gambar perempuan yang Diakuinya adalah Dewi Kwan Im. Satu tato lagi ada di tangan kanan bergambar matahari.
"Kalau lengan saya gambar sendiri. Pas di Bali juga tato gambar sayap di pundak dan punggung," tambahnya.
Fernando menghuni jerusi besi lantaran memperkosa gadis di bawah umur yang baru saja dikenalnya di media sosial, Minggu (19/12) lalu. Tak terima dengan perlakuan cabul tersebut, korban didampingi orang tuanya langsung melaporkan ke Pelayanan terpadu pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Banyuwangi. Pelaku ini ditangkap oleh keluarga korban dan diserahkan ke pihak kepolisian. (fat/fat)