Bahkan, mereka menilai lokasi baru yang berjarak hanya sekitar 1 km dari alun-alun itu tak akan banyak dikunjungi penikmat kuliner. Sebab, lokasinya jauh dari pusat keramaian.
"Tak akan ada pengunjung. Karena tempatnya bukan pusat kota, juga bukan jalur perlintasan," kata Nanang, salah seorang pedagang, Rabu (20/12/2017).
![]() |
Pantauan detikcom, lokasi yang disiapkan untuk PKL berada di sekitar jembatan baru Ki Ronggo. Jembatan itu menghubungkan Kelurahan Blindungan dengan Sekarputih.
Di lokasi baru tersebut pihak pemerintah setempat telah menyiapkan stan-stan permanen untuk para pedagang. Masing-masing ada di sisi utara dan selatan sungai. Dua sisi itu dihubungkan jembatan lama, yang letaknya sekitar 100 meter dari jembatan baru.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), Bambang Sukwanto mejelaskan, stan-stan itu telah disediakan sejak beberapa bulan sebelumnya.
"Kami tidak sekadar menggusur. Tapi telah menyiapkan los-los permanen yang siap ditempati para pedagang," paparnya.
Sebab, imbuh Bambang Sukwanto, ke depan lokasi baru itu diharapkan dapat jadi pusat kuliner dan makanan khas Bondowoso. Sehingga dapat mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
![]() |
"Apalagi, Bondowoso merupakan salah satu pintu masuk menuju Kawah Ijen," tandasnya.
Data lain yang dihimpun, los-los yang disediakan untuk PKL dapat menampung sedikitnya 120 stan. Masing-masing stan berukuran 3x4 meter dan 4x4 meter.
Jumlah stan yang disediakan pihak Diskoperindag diperkirakan juga cukup. Karena berdasarkan data yang terdaftar dinas tersebut, jumlah PKL yang ada di alun-alun sekitar 108 pedagang. (fat/fat)