Namun yang kini terjadi justru sebaliknya. Halte tematik yang ada di Kota Batu kondisinya sangat memprihatinkan. Halte itu malah terlihat kumuh, kotor, dan banyak coretan (vandalisme).
Pemandangan tak menyenangkan itu bisa ditemui di halte buah berbentuk semangka di Jalan Ir Soekarno, tepatnya depan SMP Negeri 3 Kota Batu.
Berbagai coretan mengotori dinding luar maupun dalam halte. Sudut ruang dalam, banyak tumpukkan sampah. Baunya pun menyengat, sangat jorok dibuang oleh orang tak bertanggung jawab.
Penampakan yang sama bisa ditemui di halte tematik yang lain. Meski bagian dinding sudah dicat lagi, tapi bagian dalam sangat kotor. Seperti halte tematik yang ada di jalan menuju Selecta, Embong Kembar, dan pertigaan Jalan Gajah Mada.
![]() |
Kabag Humas Pemkot Batu Santi Restuningsari mengatakan, keberadaan halte-halte tematik itu memang banyak dikeluhkan masyarakat karena kondisinya yang tak terawat. Padahal rencana membuat halte buah dan sayuran itu adalah ingin menciptakan kesan menarik, dan tempat yang nyaman bagi masyarakat ketika akan menunggu angkutan umum.
"Informasi yang saya terima, pihak ketiga sampai kini belum menyerahkan hasil pekerjaan kepada dinas terkait (Dinas Perhubungan)," ujar Santi saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (20/12/2017).
Setahu Santi, pembangunan belasan halte tematik telah dilaksanakan sejak 2015 silam. Entah persoalan apa hingga membuat keberadaannya tak begitu menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya.
"Itu sudah lama, 2015 lalu. Detilnya dinas terkait yang paham," tegasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini