"Potensi bencana angin di kecamatan Slahung, Babadan, Sooko, Balong, Badegan, Pulung, Pudak dan Ngrayun," ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo Setyo Budiono saat ditemui detikcom, Kamis (14/12/2017).
Sementara potensi bencana longsor, kata Setyo, ada di kecamatan Ngrayun, Slahung, Pudak, Ngebel, Badegan, Sawoo, Sambit dan Sooko. Sedangkan potensi bencana banjir mulai dari kecamatan Balong, Kota, Sukorejo, Kauman dan Sumoroto.
"Tanah retak kecamatan Pulung, Sooko, Sawoo, Ngebel, Badegan, Slahung dan Sambit," kata Setyo.
Menurut Setyo, bencana yang saat ini paling mengancam adalah tanah retak. Seperti yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung pada Selasa (12/12/2017). ada 6 Kepala Keluarga (KK) yang diungsikan ke hunian sementara (Huntara).
"Memang paling rawan, lebar longsor mencapai 2 meter sehingga warga perlu diungsikan," imbuh Setyo.
Bahkan saat hujan deras sering terjadi gemuruh akibat retakan dalam tanah terisi air sehingga terjadi gerakan. Hingga saat ini keenam KK diusulkan untuk dibangunkan huntara seperti warga Banaran saat terjadi longsor pada 1 April 2017 lalu.
"Kami hingga detik ini menunggu rekomendasi dari PVMBG terkait kondisi Banaran," pungkasnya. (iwd/iwd)