Kepala Bappeko Mojokerto Hatlistyati mengatakan, angka kemiskinan di wilayahnya saat ini 5,7% atau 8.054 jiwa dari jumlah penduduk saat ini 141.313 jiwa. Mereka tersebar di Kecamatan Kranggan, Magersari dan Prajurit Kulon.
Kondisi ribuan warga itu memenuhi 9 dari 14 kriteria kemiskinan. "Diantaranya rumah tak layak huni, pedapatan di bawah Rp 600 ribu per bulan, makan mampu dua kali sehari," kata Harlistyati saat dihubungi detikcom, Kamis (16/11/2017).
Baca Juga: Menengok Kampung di Mojokerto yang Berdiri di Lahan Makam Cina
Kabag Humas Pemkot Mojokerto Choirul Anwar menambahkan, jumlah penduduk miskin terjadi penurunan jika dibandingkan tahun 2015. Menurut dia, dua tahun lalu angka kemiskinan di Kota Onde-Onde di angka 6,7%.
"Angka kemiskinan selama dua tahun terkahir turun 1 persen," ujarnya.
Baca Juga: Jeritan 'Penghuni' Lahan Makam Cina di Kota Mojokerto
Anwar menambahkan, Pemkot Mojokerto terus berupaya menekan angka kemiskinan. Selain mengandalkan program pemerintah pusat, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan KB berupaya untuk memberi pelatihan keterampilan kepada penduduk miskin.
"Pemberian skill untuk meningkatkan kualitas SDM, supaya siap kerja atau berwirausaha," tandasnya.
Sekitar 500 keluarga di Kelurahan Kedundung tinggal di pemakaman Cina sejak puluhan tahun silam. Mereka terpaksa menempati makam lantaran tak punya tempat tinggal.
Tak sedikit warga tinggal di rumah tak layak huni. Mereka terpaksa menempati gubuk reot dari anyaman bambu berlantai tanah. (fat/fat)