Jamiin dibawa ke RS Jiwa Menur 6 bulan lalu dan mendapat perawatan selama sepekan. Karena kondisinya membaik, korban akhirnya dibawa pulang.
Baca Juga: Sadis! Pria di Tuban Mengamuk dan Tenteng Potongan Kepala Kakaknya
"Iya dia stres dan pernah dibawa ke RS Jiwa Menur. Yang bawa ke rumah sakit dan mencarikan obat alternatif ya kakaknya itu, tapi sekarang sudah meninggal," kata Mbak Sih, sepupu pelaku saat ditemui detikcom di depan rumah duka, Desa Sumurcinde, Rabu (8/11/2017).
Mbak Sih mengaku mental pelaku yang mengalami gangguan itu diduga lantaran kondisi ekonominya tak kunjung membaik beberapa tahun. Bapak tiga anak itu sehari-harinya hanya buruh tani.
![]() |
"Sehari-hari ya buruh tani. Ekonominya sangat pas-pasan. Apalagi 3 anaknya belum bekerja dan belum menikah," tambah Mbak Sih.
Saat ditanya kronologi kejadian, sepupu pelaku ini mengaku tidak tahu. Namun yang pasti, warga di sekitar lokasi mengetahui jika kakak korban aktif memberikan obat untuk diminumkan adiknya.
"Keluarga dan istrinya ada di rumah mertua pelaku, karena akan tahlilan 7 hari wafat ibu mertuanya. Nah mungkin karena sepi, pelaku yang mungkin sedang kumat langsung membabi buta membunuh korban," tambahnya.
Baca Juga: Pria Pemenggal Kepala Kakak Kandung di Tuban Berhasil Diamankan
Saat kepala kakak korban, Jamiran (53) dibawa bersamaan kepala kambing yang sedianya akan disembelih hari ini, tubuhnya ada di rumah pelaku.
"Jadi badan kakaknya ada di rumah Jamiin, sedang kepalanya ditenteng kemana-mana dan darah ada dimana-mana. Kami semua kaget dan menjerit. Terus polisi datang mengamankan Jamiin," jelasnya. (fat/fat)