.webp)
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kediri Agus Sunoto menganggap pernyataan Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar itu pernyataan yang tidak serius.
"Mungkin itu hanya statmen saling menjaga perasaan sesama elite parpol, PDIP dan PKB sudah solid dan sering menjalin komunikasi terkait Pilwali," ucap Agus Sunoto kepada detikcom, Rabu(1/11/2017).
Terkait rekomendasi PDIP Kota Kediri dalam Pilwali nanti, Agus mengatakan jika mantan wali kota Kediri Samsul Ashar miliki peluang besar untuk mendapatkan rekomendasi. Sebab hanya Samsul Ashar yang diajukan DPC PDI perjuangan Kota Kediri sebagai calon Wali kota.
"Kepastian itu jika rekomendasi telah turun, namun hampir pasti atau 90 persen rekomendasi diberikan ke dia (Samsul ashar), karena dia satu satunya yang kami ajukan ke DPP," ujarnya.
Meskipun Samsul Ashar berpeluang besar mendapatkan rekomendasi dari PDIP, namun rupanya PDIP juga belum memberikan kepastian siap pasangan yang bakal mendampingi Samsul Ashar. Menurut Agus Sunoto ada dua calon wakil wali kota yang masih digodok oleh DPP untuk mendampingi Samsul Ashar.
"Ke DPP kita mengajukan dua calon wakil yang bakal mendampingi Pak Samsul, entah siapa yang nantinya bakal mendapatkan rekomendasi. Dua itu ada Pak Teguh Junaidi dan Adi Suwono," tandasnya.
Yang menarik saat ini adalah adanya dua kubu yang saling berebut rekomendasi dari PKB. PDIP mengklaim jika PKB adalah koalisi PDIP Kota Kediri dalam Pilwali nanti. Namun disisi lain Calon Wali kota Sudjono Teguh Wijaya (anggota partai Golkar) terus berusaha untuk mendapatkan rekomendasi dari PKB.
Diketahui sebelumnya Sudjono Teguh Wijaya ini juga mendaftar di PDIP sebagai wali kota, dan selanjutnya tersiar kabar jika bakal dipasang kan dengan Samsul Ashar.
Namun Sudjono mengaku masih menunggu petunjuk kiai sepuh untuk mengambil langkah tersebut, hingga akhirnya ketua DPD PKB Jatim Halim Iskandar menyatakan hampir pasti rekomendasinya jatuh ke tangan Sudjono. (bdh/bdh)
