Dalam kesempatan itu, Bupati Anas mengungkapkan keinginannya diberi izin merevitalisasi bangunan bersejarah "Inggrisan". Inggrisan adalah aset bersejarah milik TNI AD, yang lokasinya persis di barat Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan.
Bangunan yang diperkirakan dibangun sekitar awal abad 17 ini, dulunya merupakan kantor dagang Inggris yang didirikan oleh British East India Company (BEIC). Kini bangunan Inggrisan atau biasa disebut Asrama Inggrisan, menjadi tempat tinggal resmi prajurit Kodim 0825 Banyuwangi.
Anas mengungkapkan saat bertemu pangdam, pihaknya menyampaikan ada aset sejarah yang hebat, yang luar biasa yakni Inggrisan. Menurut dia, aset ini sangat berharga mengingat nilai historisnya sehingga perlu dijaga.
"Saya tadi cerita dan sampaikan ke Pangdam masalah bangunan Inggrisan, kalau ini bisa direvitalisasi maka hasilnya bagus. Dan ternyata beliau sangat rensponsif dan langsung meninjau datang ke sini," ujar Bupati Anas kepada wartawan, Jumat (27/10/2017).
![]() |
Menurut Anas, Inggrisan perlu direvitalisasi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Banyak nilai historis yang bisa digali dari bangunan ini dan pastinya akan sangat menarik bagi kita semua untuk tahu sejarah di balik bangunan milik TNI AD ini.
"Saat ini mulai banyak orang yang mulai tertarik dengan wisata sejarah. Mengetahui sejarah zaman dahulu ini bagi sebagian orang menjadi daya tarik wisata tersendiri. Di Eropa wisata sejarahnya juga sangat maju. Inggrisan nantinya bila diizinkan, bisa dikembangkan jadi wisata sejarah," kata Anas.
Anas menambahkan pemkab sangat perhatian pada situs dan bangunan bersejarah. Untuk itu, sejumlah bangunan kuno sedang direvitalisasi pemkab. "Kami tidak ingin lagi ada aset sejarah Banyuwangi masa lalu ada yang hancur dan hilang, seperti situs Macan Putih itu. Sedih rasanya, makanya aset yang masih ada ini harus kita selamatkan," tambah Anas.
Untuk revitalisasi Inggrisan ini, kata Anas, konsepnya tidak akan mengubah bangunan lama. Bangunan kuno bakal dipertahankan, bila ada yang rusak akan dipugar menyesuaikan bentuk aslinya. Konsep ini akan berjalan seiring dengan revitalisasi Alun-Alun Taman Blambangan
"Untuk merevitalisasi ini kami tetap butuh persetujuan dari TNI AD. Aset tidak usah pindah, tetap milik TNI AD, kami hanya butuh iZin untuk revitalisasi bangunan tersebut. Pengelolaannya tetap bisa ditangani TNI. Dampaknya, wisatawan yang ke Banyuwangi bisa ada alternatif wisata. Kalau ini jalan, opportunity-nya bagus," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini