Bawa Anaknya Berobat dengan Gerobak, Ini Pengakuan Sang Ayah

Bawa Anaknya Berobat dengan Gerobak, Ini Pengakuan Sang Ayah

Michelle Alda Gunawan - detikNews
Kamis, 19 Okt 2017 14:03 WIB
Waras Yanuar yang mengalami kelumpuhan/Foto: Michelle Alda
Sidoarjo - Gerobak yang digunakan Suprijadi (52) mengangkut anaknya berobat ke Surabaya dari Madiun dibuat secara khusus karena tidak bisa menyewa kendaraan.

Sebelum memutuskan mengobatkan anaknya, Waras Yanuar (15) yang lumpuh ke Surabaya, Suprijadi mengaku mendapat bisikan atau pesan gaib.

"Ada suara, ngomong gini Pak Pri anak sampeyan bawa ke RSUD Dr Soetomo, pasti ada yang bantu," ungkap Suprijadi menirukan saat ditemui detikcom di kamar kostnya yang disewanya di Kedung Turi Sidoarjo, Kamis (19/10/2017).

Suprijadi menambahkan, pada awalnya tidak diindahkan, namun pesan gaib tersebut diterima berulang kali sehingga membuat dirinya memutuskan untuk segera membuat gerobak untuk mengantar anaknya, Waras Yanuar (15) berobat ke rumah sakit di Surabaya.

"Terjadi 3 kali, jadi saya yakin dan akhirnya buat gerobak untuk bawa anak ke Surabaya," ujar Suprijadi.

Pesan gaib itu kali pertama terjadi pada bulan Maret dan Suprijadi mulai melakukan perjalanan dari Madiun ke Surabaya dengan jalan kaki mendorong gerobak yang ditumpangi si bungsu dari 4 saudara pada bulan April.

Suprijadi merogoh kocek untuk membeli bahan baku dari gerobak yang diharapkan bisa dipakai seterusnya itu. Sejak April, ia mengaku sudah 4 kali ke Surabaya jalan kaki dar Madiun.

"Saya beli kayu keluar uang sekitar Rp 250 Ribu buat bikin gerobak, pokoknya saya total Rp 655 ribu buat bikin gerobaknya," ujar Suprijadi.

Suprijadi dan anaknya saat tiba di Surabaya kemarin setelah jalan kaki dari Saradan, Madiun akhirnya dibantu Satpol dan Linmas Kota Surabaya. Namun gerobaknya harus diamankan di Kantor Kelurahan Airlangga, Gubeng.

"Gerobaknya di simpan sama Satpol PP, kemarin ada Satpol PP yang nemui saya bilang, Pak Pri, sampeyan tak anter aja, gerobaknya saya simpankan. Saya sudah bersyukur diantar," katanya. (ugik/ugik)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.