Gua Selomangleng, Situs Purbakala nan Eksotik di Kaki Gunung Klotok

Gua Selomangleng, Situs Purbakala nan Eksotik di Kaki Gunung Klotok

Andhika Dwi Saputra - detikNews
Kamis, 12 Okt 2017 14:55 WIB
Gua Selomangleng di Mojoroto, Kota Kediri (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Kota Kediri - Bila berkunjung ke Kediri, jangan lupa mampir ke Gua Selomangleng. Gua ini adalah salah satu obyek wisata sekaligus situs purbakala yang menarik untuk dikunjungi.

Di tengah teriknya matahari, udara segar dari puncak Gunung Klotok terasa sejuk. Hanya sedikit cahaya yang mampu menembus rerimbunan pohon beringin. Tak ada kegaduhan dan hiruk pikuk apapun di kawasan ini selain suara serangga dan nyanyian burung yang bersahutan.

Itulah salah satu eksotisme alam yang tersimpan di lokasi wisata Gua Selomangleng di kaki Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Salah satu ukiran arca di Gua SelomanglengSalah satu ukiran arca di Gua Selomangleng (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Gua Selomangleng telah menjadi obyek wisata alam kebanggaan masyarakat setempat sejak puluhan tahun silam. Konstruksi Gua Selomangleng yang tidak terlalu menjorok seperti halnya gua di Jawa Timur lain memudahkan para pengunjung untuk menyusuri kedalamannya.

Salah satu relief yang paling menonjol adalah penampakan seorang perempuan cantik yang sedang bertapa. Perempuan itu digambarkan tengah bersila tepat diantara dua ruangan yang berada di kanan kirinya. Sejumlah literatur sejarah menyebutkan jika perempuan rupawan tersebut merupakan perwujudan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri Djojoamiluhur.

Hingga saat ini para wisatawan masih bisa melihat jejak pertapaan sang dewi yang masih terawat dengan baik. Di dalam gua tersebut, terdapat dua buah ruangan yang masing-masing berfungsi sebagai kamar tidur dan ruang tamu. Inilah kekuatan terbesar Gua Selomangleng sebagai salah satu obyek cagar budaya.

Museum AirlanggaMuseum Airlangga (Foto: Andhika Dwi Saputra)
"Sejarah inilah yang membuat kami berkunjung di sini, kami penasaran dengan relief dan sejarahnya," kata Eko salah satu wisatawan asal Magetan saat berkunjung ke kawasan Gua Selomangleng. Kamis, (12/10/2017).

Eksotisme ini terasa makin komplit dengan dipertahankannya tiga makam keramat yang diyakini sebagai perintis wilayah Kediri. Makam itu adalah makam Tumenggung Mojoroto, Mbah Boncolono, dan Tumenggung Poncolono.

Makam ketiga leluhur itu berada di puncak bukit yang bejarak sekitar 100 meter dari Goa Selomangleng. Untuk mencapai ketiga makam tersebut, para pengunjung harus mendaki kurang lebih 460 anak tangga yang cukup menanjak. Sehingga diperlukan stamina dan persiapan fisik yang kuat untuk bisa mencapai puncak bukit tersebut.

Konstruksi Gua Selomangleng tidak terlalu menjorokKonstruksi Gua Selomangleng tidak terlalu menjorok (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Kisah kepahlawanan ketiga tokoh inilah yang membuat makam tersebut banyak dikunjungi peziarah. Selain untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, para pengunjung memanfaatkan makam tersebut untuk melihat pemandangan Kota Kediri dari puncak bukit.

Seiring meningkatnya kebutuhan wisata alam untuk menambah daya tarik sejarah lokasi ini, pemerintah mendirikan Museum Airlangga yang memiliki 292 koleksi benda purbakala. Diantaranya adalah arca peninggalan Kerajaan Kediri dan alat-alat ritual zaman dahulu.

Hebatnya, kondisi arca-arca tersebut masih dalam keadaan bagus meski dibuat pada abad XII silam. Dari ratusan koleksi yang ada, terdapat dua buah arca yang paling banyak menyedot perhatian.

Lokasi tiga makam keramat (Foto: Andhika Dwi Saputra)
Mereka adalah arca Dewa Siwa yang berukuran hampir dua kali tubuh orang dewasa serta sebuah jambangan besar yang diduga sebagai tempat membersihkan diri para bangsawan. Selain peninggalan berupa arca yang dipahat dengan media batu andesit, terdapat pula sebuah perahu kayu dan cikar dokar yang berusia ratusan tahun.

"Meski sudah dipergunakan ratusan tahun silam, kondisi perahu dan cikar dokar tersebut masih terlihat sangat bagus," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Olah raga Kota Kediri Nur Muhyar.

Untuk menarik pengunjung, pemerintah kota Kediri dua minggu sekali memberikan hiburan berbasis kebudayaan. Bahkan dalam event tahunan, pemerintah kota menggelar pagelaran Selomangleng yang dilakukan 2-3 kali dalam setahun.

Foto: Andhika Dwi Saputra
Pagelaran Selomangleng ini menampilkan kesenian budaya yang merupakan perpaduan antara kesenian lokal dan internasional.

"Berbagai macam hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat dan kecintaan akan budaya serta sejarah Kota Kediri," imbuh Nur Muhyar.

Sementara akses transportasi menuju lokasi ini juga tersedia dengan baik. Selain membuka jalur angkutan kota yang berakhir di kawasan gua, perbaikan infrastruktur jalan juga mulai dilakukan.

Hal ini untuk memudahkan para pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi maupun berjalan kaki. Sedangkan tarif masuk ke lokasi ini sangat murah. Pemerintah Kota Kediri hanya menetapkan harga tiket Rp 2.000 per kepala. Kecuali ada event, tiket masuk dipatok Rp 4000 per kepala. Masih murah.

Foto: Andhika Dwi Saputra
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.