Jasa Tirta Minta Keselamatan Wisatawan Jembatan Kaca Diutamakan

Jasa Tirta Minta Keselamatan Wisatawan Jembatan Kaca Diutamakan

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 10 Okt 2017 12:40 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Jasa Tirta minta keselamatan wisatawan jembatan kaca diutamakan. Pasalnya, jembatan kaca pertama di Indonesia ini berada di atas Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang rawan terjadi banjir.

"Karena berdiri di atas Sungai Brantas, diharapkan banyak memasang rambu-rambu untuk keamanan wisatawan. Seperti peringatan dini bahaya banjir," kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan saat dihubungi detikcom, Selasa (10/10/2017).

Perum Jasa Tirta I adalah pihak yang selama ini mengelola DAS Brantas. Sungai Brantas merupakan sungai strategis nasional mengalir di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur.

Raymon mengaku, Perum Jasa Tirta pernah mengeluarkan beberapa persyaratan ketika perizinan jembatan dilayangkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Jasa Tirta Minta Keselamatan Wisatawan Jembatan Kaca DiutamakanFoto: Muhammad Aminudin

Seperti ketinggian jembatan minimal 1,5 meter diatas batas tinggi debit air maksimal Sungai Brantas. Sementara jembatan kaca dirancang memiliki ketinggian 9,5 meter dengan panjang 25 meter, lebar 1,25 meter dan hanya mampu menampung 50 orang untuk melintas di atasnya.

"Kami menyatakan tidak keberatan, apabila jembatan wisata tersebut bisa memenuhi persyaratan. Diantaranya, elevasi girder terendah minimal 1,5 meter di atas muka air banjir 50 tahunan, dibangun perkuatan tebing pada hulu dan hilir agar aliran tidak menggerus abutment jembatan," beber Raymond

Dikatakan, pemanfaatan ruang sungai tetap harus mengedepankan keselamatan, harus memperhatikan berbagai aspek baik teknis, sosial, ekonomi maupun kewaspadaan terhadap bencana, dengan pendekatan arif namun tegas.

"Keselamatan pengunjung dan masyarakat setempat harus diperhatikan dan apabila mana ruang sungai dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata. Semisal dengan pembangunan suatu jembatan wisata maka perlu ditempuh upaya mitigasi terhadap risiko kecelakaan atau dampak banjir," urai Raymond.

Perum Jasa Tirta I pernah memberikan informasi mengenai kesiapsiagaan terhadap risiko banjir kepada Pemerintah Kota Malang dan menyarankan pemasangan peilschaal atau papan duga peringatan tinggi muka air sebagai peringatan dini terhadap risiko banjir (kesiapsiagaan).

"Dengan ditambah peringatan dini debit air di hulu (kawasan Kota Batu). Jika air naik, maka antisipasi bisa dilakukan ketika banyak wisatawan di jembatan tersebut," tegas Raymond.

Meski demikian, Jasa Tirta mengapresiasi program Pemkot Malang dalam membangun kawasan destinasi wisata. Tentunya tetap harus mengedepankan keselamatan wisatawan. (bdh/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.