"Mobil wisata Jetbus (Isuzu Elf) yang memuat 18 orang datang berwisata ke Pantai Papuma. Mobil datang sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo kepada detikcom, Rabu (4/10/2017).
Penumpang di dalam mobil bukanlah supaorter bola, melainkan wisatawan. Pukul 10.00 WIB, kata Kusworo, mobil keluar dari Pantai Papuma dan hendak pulang ke Sidoarjo. Saat melintas di portal pintu Jalan Papuma, mobil dihadang sekelompok orang.
Orang tersebut menanyakan dari manakah rombongan mereka. Sopir Elf, Adzkiya als Zaki, menjawab bahwa mereka dari Surabaya. Zaki juga menjelaskan bahwa mereka bukanlah suporter bola dan tujuan ke Jember hanyalah untuk berwisata saja. Mereka juga tidak mengenakan atribut bola.
Namun sekelompok orang itu tak mau tahu. Mereka justru merusaka dengan memecahkan kaca mobil. Tangan Zaki juga tak luput dari kekerasan. Tangannya dipukul menggunakan kayu. Takut keadaan bertambah runyam, Zaki memacu mobilnya meninggalkan para pengeroyok.
Namun sekelompok orang itu masih belum puas. Mereka mengejar mobil tersebut. Pukul 11.00 WIB, Zaki mengarahkan Elf nya ke Polsek Ambulu. Di situlah mereka meminta perlindungan.
Pukul 12.30 WIB, sekelompok massa mendatangi polsek Ambulu. Massa datang untuk mengklarifikasi insiden itu. Kusworo lalu turun tangan dan memberikan pemahaman kepada massa. Setelah diberikan pemahaman, massa pun bubar dengan teratur.
"Kami juga melakukan evakuasi dan pengawalan terhadap para suporter lain yang ada di Papuma," kata Kusworo.
Ada 17 suporter bola yang kebetulan sedang berlibur di Pantai Papuma. Mereka menggunakan tiga mobil. Oleh polisi, ketiga mobil itu dikawal menuju Stadion JSG untuk menyaksikan pertandingan antara Persebaya vs Persigo Semeneru FC. (iwd/iwd)











































